Erupsi Gunung Ruang Beri Dampak ke Pariwisata, Banyak Kunjungan Wisman Tertunda

Kondisi Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang terlihat gelap pada siang hari, Selasa (30/4), akibat terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro.

MANADO - Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ariestra Prasetio, mengakui erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, ikut berdampak pada dunia pariwisata, tak terkecuali perhotelan.

Ariestra mengatakan, akibat erupsi Gunung Ruang yang menyebabkan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado ditutup sementara, maka imbasnya adalah penundaan kedatangan dari sejumlah wisatawan mancanegara (Wisman)asal Korea Selatan dan Jepang ke daerah ini.

Dia mengatakan beberapa tamu dari kedua negara tersebut telah menyampaikan penundaan kedatangan karena terkendala faktor bencana. Meski begitu, Ariestra meyakini apabila kondisi telah kembali normal maka wisman akan kembali datang ke Sulut.

“Sudah ada beberapa tamu kita dari Korea dan Jepang yang menunda kedatangannya, tapi kami yakin setelah tragedi ini semua akan kembali seperti semula,” ujar Ariestra.

Dalam masa penantian itu, Ariestra mengatakan setiap hotel perlu semakin memantapkan diri, salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan sosial media dan memperkuat branding.

Ariestra juga menegaskan meski kunjungan Wisman mengalami hambatan akibat kondisi bencana, pihak hotel masih dapat bergantung kepada kunjungan wisatawan lokal khususnya di wilayah Sulut.

“Memang sedikit berat, tapi sementara kita bisa menyasar tamu lokal, tentu sambil berharap tragedi ini (erupsi) lekas berlalu,” katanya kembali.

SW/manadobacirita