news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pulang dari Puskesmas, Dua Santri Korban Vaksin Difteri Dibawa ke RS

Konten Media Partner
14 Februari 2018 23:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Korban vaksin difteri saat dirawat di Puskesmas Kadur. foto : whatsapp
ADVERTISEMENT
Pamekasan, (Media Madura) - Dua santri santri Pondok Pesantren Al-Falah Sumber Gayam, Kadur, Kabupaten Pamekasan, korban vaksin difteri, yang baru pulang dari Puskesmas justru harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kedua santri tersebut yakni Yuliatin dan Nurhayati merupakan santri yang berasal dari Desa Bangkes, saat ini keduanya dirawat di rumah sakit Larasati.
Salah satu guru di Pondok Pesantren Al-Falah Sumber Gayam, Afandi menuturkan, kedua santri tersebut sebelumnya sudah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Kadur, tetapi kondisinya tidak kunjung membaik.
"Karena itu oleh orang tuanya dibawa pulang dan malam ini harus dibawa ke rumah sakit Larasati," katanya dalam rilisnya kepada mediamadura.com.
Sementara itu, pengurus pesantren lainnya Khoirus Saleh menuturkan, puluhan santri korban vaksin yang sebelumnya dirawat di rumah sakit sudah banyak yang diperbolehkan pulang dan dirawat di rumahnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Barusan saya dapat informasi kalau dua santri kami kembali harus dibawa ke rumah sakit," urainya.
Padahal, sebelumnya Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Ali Maksum beralasan, kejadian banyaknya santri pingsan dan harus dilarikan ke Puskesmas setelah disuntik vaksin difteri tersebut akibat trauma psikologis. Sebab, setelah dilakukan observasi, hampir semua santri yang dirawat kondisinya bagus.
"Tensinya bagus, suhunya bagus, kesadaran umumnya bagus. Karena trauma psikologis itu mungkin temannya banyak yang pingsan akhirnya yang lain trauma," paparnya.
Ali Maksum juga menuturkan, suntik Vaksin Difteri tersebut masuk dalam rangkaian program Outbreak Response Immunization (ORI) dengan sasaran balita hingga anak berusia 19 tahun.
Kejadian terhadap santri di Kadur itu masuk kategori kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), dan pihaknya menggratiskan seluruh biaya perawatan santri selama dirawat di Puskesmas maupun di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Penulis : Ist
Editot : Arif