Tantangan Komunikasi Digital dalam Pembelajaran Blended di Era New Normal

Muhamad Risqi Mei Sonjaya
Staff Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta (FKI UMS)
Konten dari Pengguna
20 Desember 2022 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Risqi Mei Sonjaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sumber: Instagram @fajarjun
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sumber: Instagram @fajarjun
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sidoarjo – Pada hari Senin (19/12) dimulainya kegiatan Silat APIK 2022 yang memiliki tema “The Challenge Digital of Communication”. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh PTMA di Indonesia yang memiliki program studi komunikasi. Dengan mengusung tema tersebut, kegiatan membahas mengenai tantangan komunikasi digital khususnya di Era New Normal.
ADVERTISEMENT
“Jika dari tantangan tersendiri pastinya ada. Pertama, adanya perubahan dan harus beradaptasi dari perkuliahan offline menjadi online,” Ungkap Fajar Junaedi, Dosen komunikasi UMY
Pakar komunikasi, Fajar Junaedi menanggapi tantangan dari sebuah pembelajaran. Menurutnya, tantangan tersebut juga dapat berasal dari teknologi, yakni adapatasi penggunaan alat maupun aplikasi pembelajaran.
“Kedua, kita perlu belajar dengan tools teknologi baru. Ketiga, pembelajaran online itu sangat tergantung pada teknologi. Sebagai misal, ketika hilang sinyal menjadi tidak bisa berubat apa-apa,” Tambah Fajar Junaedi.
Adapun beberapa perbedaan dalam pembelajaran online dan offline tersebut. Menurutnya, kreatifitas yang dibangun dalam pembelajaran offline lebih tinggi dibanding pembelajaran online. Dalam, pembelajaran tatap muka memiliki keterampilan dalam berinteraksi antara seseorang dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
“Keempat adalah dengan membangun kreatifitas. Pembelajaran secara online bisa saja membangun kreatifitas, tetapi tidak bisa setinggi pembalajaran offline. Dan yang terakhir adalah konteks. Human relationsnya tidak bisa mengalahkan yang offline” Tambah Fajar Junaedi.
Kebijakan pembelajaran online dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berharap siswa di Tanah Air bisa menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh saat tahun ajaran 2022/2023.
“Nah, problemnya kan kita sudah dua tahun online dan kini beralih ke offline. Ada satu generasi yang terbiasa belajar online tiba-tiba menjadi offline. Jadi secara menurut saya, tantangannya ada dari segi adaptasi” Ucap Fajar Junaedi, Pakar Ilmu Komunikasi pada kegiatan Silat Apik 2022, Selasa (20/12).