Diduga Sering Begadang & Ngopi, Desainer Grafis di Bantul Meninggal di Kamar Kos

Konten Media Partner
20 Juli 2023 13:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi desainer grafis. Foto: Faizur Rehman/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi desainer grafis. Foto: Faizur Rehman/Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang desainer grafis bernama AS, 30 tahun, warga Purworejo, Jawa Tengah, yang tinggal di Bantul ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Kalurahan Jambidan, Banguntapan, Bantul, pada Minggu (16/7) malam kemarin.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengatakan bahwa korban diduga meninggal dunia karena menderita sakit asam lambung.
“Karena pekerjaannya seorang desain grafis, maka korban sering begadang dan minum kopinya kuat,” kata Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Kamis (20/7).
Sebelum ditemukan meninggal dunia, tetangga korban sempat mendengar suara erangan kesakitan dari kamar korban pada Minggu dini hari. Pagi sampai siang harinya, tetangga korban juga menunggu perkembangan kondisi korban.
Namun setelah ditunggu seharian, ternyata tidak ada pergerakan dari dalam kamar korban. Padahal biasanya tetangga korban melihat aktivitas korban keluar untuk menuju kamar mandi atau membeli makan.
“Namun ditunggu sampai Isya, tidak ada juga pergerakan korban keluar kamar,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Dua tetangga korban kemudian memeriksa kondisi korban melalui jendela kaca dan mendapati korban dalam posisi tertidur tengkurap. Tetangga korban sempat memanggil-manggil korban dari luar dan menggedor pintu kamar, namun tidak ada respons.
Setelah dicek, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Kegiatan evakuasi terhadap korban selesai pukul 00.25 WIB, berlangsung aman terkendali, korban langsung dibawa ke Purworejo menggunakan ambulans,” kata Jeffry.
Redaksi telah melakukan pengeditan terhadap foto sampul artikel ini dari yang sebelumnya menggunakan foto korban menjadi foto ilustrasi. Pengeditan ini dilakukan untuk menghormati korban dan keluarga korban.
Semoga korban mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.