Negeriku Bukan yang Dulu

Pentagon Tampubolon
Cintailah sastra, sebab jika hanya berlomba-lomba mencapai deretan gelar atau jabatan, kita hanya hewan yang pandai.
Konten dari Pengguna
14 Februari 2018 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pentagon Tampubolon tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Desa. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Desa. (Foto: Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Negeriku
Beribu pulaumu, berjuta budayamu, kaya alammu, sungguh wangi, sungguh indah. Desa-desa kecil yang masih polos, rakyat yang tersenyum manis, melihat kayanya alam yang dapat di eksploitasi.
ADVERTISEMENT
Negeriku
Rakyatmu bersatu-padu, lekatnya sosialitasmu cerminan baiknya negaraku. Tapi semua itu telah lenyap dimakan waktu, ketika zamanmu sudah mengubah perilaku setiap individu.
Negeriku
Kau bukan yang dulu, kaya alammu mulai habis dan kotor, karna sikap individu yang tak lagi seperti yang dulu.
Ilustrasi dataran tandus. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dataran tandus. (Foto: Pixabay)
Negeriku
Kau bukan yang dulu, pemimpinmu bukan yang seperti dulu, tak ada yang sesuai dengan ideologimu. Semua sudah berubah sejalan dengan masamu
Negeriku
Kau bukan lagi seperti yang dulu, paksaan oleh masa yang membungkam kebebasan individu, dalam setiap langkah rakyatmu selalu menangis tersendu-sendu melihat sikap dan perilaku mereka yang duduk manis tanpa ragu.
Negeriku
Kau bukan yang dulu, sudah banyak para tikus berkantongmu, tak peduli apa maumu, mereka lakukan dengan tak memikirkan keinginanmu.
ADVERTISEMENT
Negeriku
Kau bukan yang dulu, sudah kotor dirimu!, banyak dari pemakan keringatmu tertawa karna kebodohanmu, beribu polemik bersatu mengahancurkan bentengmu.
Ilustrasi demo. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi demo. (Foto: Thinkstock)
Negeriku
Belum lagi perilaku pemudamu yang senang dengan zaman yang baru, dimana buku bukan lagi yang beri ilmu, dimana ilmu bukan yang mereka cari, ilmu bukan masa depan mereka.
Negeriku
Sungguh kotor tak seperti dulu, tak ada lagi indah dan wangi namamu, semua sudah kotor ditelan waktu.
#Sejenakberpikir#