Asal Mula Wayang (Bagian I)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
3 Maret 2017 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wayang dalam bahasa Jawa berarti “bayangan” sedang dalam bahasa melayu “bayang-bayang” oleh karena boneka-boneka yang digunakan dalam pertunjukan itu bayangan atau memberi bayang-bayang, maka dinamakan wayang.
ADVERTISEMENT
Awayang atau hawayang pada waktu itu berarti “bergaul dengan wayang, mempertunjukan wayang”. Lambat laun wayang meluas menjadi nama dari pertunjukan bayang-bayang atau pentas bayang-bayang.
Meski dalam sejarahnya wayang belum secara jelas tertulis dari mana asal-usulnya, akan tetapi banyak dari para ahli yang berhipotesa bahwa wayang sepenuhnya diciptakan oleh orang Jawa dan sudah sejak ribuan tahun yang lalu mempunyai tempat kuat di hati masyarakat Jawa, serta ada jauh sebelum timbulnya kebudayaan Hindu di Nusantara.
Pada dasarnya pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bagian daripada upacara keagamaan, orang-orang zaman dulu percaya bahwa semua benda yang ada disekelilingnya itu bernyawa dan semua yang bergerak dianggap hidup dan mempunyai kekuatan-kekuatan gaib atau mempunyai roh yang berwatak baik maupun jahat. Wayang ini juga digunakan sebagai jembatan komunikasi dengan para roh-roh nenek moyang, sehingga orang dapat membayangkan roh orang telah meninggal, baik dalam waktu yang singkat atau lama, oleh karenanya orang meniru bayang-bayang seperti apa yang dilihatnya setiap hari.
Sumber : Mulyono, Sri. 1982. Wayang : Asal-usul, filsafat dan Masa Depannya.Jakarta : PT Inti Idayu Press
ADVERTISEMENT
foto : harianwonogiri.com