Mengenal Adaptasi Fisiologi dan Contohnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
30 April 2024 16:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi adaptasi fisiologi adalah. Sumber foto: Pixabay/MabelAmber
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi adaptasi fisiologi adalah. Sumber foto: Pixabay/MabelAmber
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Adaptasi fisiologi adalah salah satu bentuk penyesuaian diri yang dilakukan oleh setiap makhluk hidup. Adaptasi diperlukan agar suatu organisme mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dan keturunannya.
ADVERTISEMENT
Organisme yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dapat punah. Sebaliknya semakin tinggi kemampuan adaptasi, maka besar pula kemungkinan jenis organisme tersebut untuk dapat bertahan hidup.

Mengenal Adaptasi Fisiologi beserta Contohnya

Ilustrasi adaptasi fisiologi adalah. Sumber foto: Pixabay/ArtisticOperations
Berdasarkan buku IPA terpadu SMP dan MTs Jilid 3A untuk Kelas IX Semester 1, Mikrajuddin, dkk, (2007:107), adaptasi fisiologi adalah kesesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh suatu organisme terhadap keadaan lingkungan. Adaptasi ini berlangsung di dalam organ tubuh, sehingga tidak dapat diamati dengan mudah.
Meskipun demikian, bentuk adaptasi fisiologi banyak terjadi di kehidupan sehari-hari. Untuk lebih memahaminya, terdapat beragam contoh adaptasi fisiologi di bawah ini yang dapat dipelajari lebih lanjut.

1. Jumlah Sel Darah Merah

Manusia yang bertempat tinggal di kawasan dataran tinggi jumlah sel darah merah cenderung lebih banyak. Penyebab adanya hal tersebut yaitu karena kadar O2 (oksigen) di pegunungan lebih sedikit dibandingkan di dataran rendah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 3A untuk Kelas IX Semester 1, Mikrajuddin, dkk, (2007:107), kadar oksigen yang rendah membuat tubuh membentuk sel darah merah lebih banyak untuk mengikat oksigen. Itulah sebabnya manusia yang tinggal di daerah pegunungan mempunyai kulit berwarna kemerahan.

2. Zat Alelopati

Alelopati merupakan zat kimia yang terdapat pada tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan dapat mengeluarkan zat tersebut, sehingga menghambat pertumbuhan tumbuhan yang ada di sekitarnya. Selain itu, zat alelopati juga mampu mematikan hewan pemangsanya.

3. Enzim dalam Saluran Pencernaan Teredo Navalis

Teredo navalis adalah hewan berbentuk seperti cacing yang hidup di laut. Dalam saluran pencernaan teredo navalis, terdapat kelenjar penghasil enzim selulase. Enzim dapat berfungsi untuk mencerna kayu yang dimakannya.
Tidak hanya itu, pada kelompok hewan herbivora yang memamah biak, di dalam saluran pencernaannya juga terdapat enzim selulase yang dihasilkan oleh mikroorganisme di dalamnya. Enzim ini berguna untuk mencerna selulosa pada sel-sel tumbuhan yang dimakannya.
ADVERTISEMENT
Adaptasi fisiologi adalah cara penyesuaian diri yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme. Dengan memahami hal tersebut, pembaca dapat memperluas pengetahuan dalam bidang ilmu biologi. (Riyana)