Koleksi Perdana Kim Jones untuk Fendi Buktikan Pentingnya Publisitas di Fashion

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
28 Januari 2021 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Fendi haute couture spring 2021/courtesy of Fendi
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Fendi haute couture spring 2021/courtesy of Fendi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desainer Kim Jones presentasikan koleksi haute couture perdananya untuk rumah mode Fendi. Terilhami akan novel klasik Orlando: A Biography karya Virginia Woolf, di mana mengisahkan tentang seorang pria bangsawan yang terbangun dari tidurnya dan mendapati bahwa ia telah berubah menjadi seorang perempuan. Kim Jones menginterpretasikan cerita tersebut ke dalam rangkaian busana couture bergaya glamor.
ADVERTISEMENT
Namun yang menjadi highlight dari koleksi Fendi haute couture sekaligus debut dari Kim Jones sebagai creative director ini bukanlah kekuatan narasi ataupun inovasi craftsmanship. Tetapi kehadiran selebriti dan supermodel yang berjalan di fashion show seperti Demi Moore, Naomi Campbell, Kate Moss, Christy Turlington hingga Delfina Delettrez yang merupakan putri dari Silvia Venturini Fendi, creative director lini menswear. Turut berjalan Bella Hadid, Lila Moss yang merupakan putri dari Kate Moss dan James Turlington, keponakan Christy Turlington. Mereka seolah merepresentasikan ambisi Kim Jones dan Fendi dalam menjangkau generasi Millennial dan Gen Z.
Demi Moore di koleksi Fendi haute couture spring 2021/courtesy of Fendi
Koleksi Fendi haute couture spring 2021/courtesy of Fendi
Terlepas dari kehadiran mereka yang membantu dalam hal publisitas, dari segi estetis, koleksi ini menampilkan ragam gaun dan setelan jas dengan detail craftsmanship yang memukau. Seperti cape gown transparan yang dikenakan Lila Moss berhiaskan mutiara. Lalu opera coat hadir dengan detail bunga Mawar tiga dimensi. Lalu setelan jas hadir dalam permainan motif marble. Refleksi akan narasi lintas gender sendiri hanya terlihat pada aksi model pria yang memakai dress berdetail embellishment. Dan mungkin pada debut Kim Jones untuk Fendi ini bukanlah tentang aksi yang revolusioner untuk mengubah citra artistik baru rumah mode basis Roma tersebut. Tapi lebih tentang publisitas.
ADVERTISEMENT

Ambisi bisnis Fendi

Kim Jones/Brett Lloyd/Courtesy of LVMH.com
Sebelum terpilih menjadi creative director Fendi menggantikan mendiang Karl Lagerfeld, Kim Jones adalah desainer dari lini busana pria Louis Vuitton dan kini Dior Men. Sama seperti pendahulunya, Kim Jones juga menangani dua label besar, di mana ia masih mempertahankan posisinya di Dior Men.
Jika koleksi Fendi haute couture untuk musim semi 2021 ini menjadi sebuah ‘perkenalan’ atau bagian pembuka akan visinya untuk koleksi lini siap pakai Fendi, maka mungkin Kim Jones akan berfokus pada garis desain klasik dan glamor sembari tetap menyelipkan unsur tailoring. Berbicara selebriti dan publisitas, keduanya memang menjadi bagian tak terpisahkan dari Kim Jones. Dari sejak ia bekerja di Louis Vuitton lalu kini Dior Men dan Fendi, banyak selebriti yang mengagumi karyanya. Tentu ini menjadi hal yang menguntungkan dari segi bisnis.
Koleksi Fendi haute couture spring 2021/courtesy of Fendi
Koleksi Fendi haute couture spring 2021/courtesy of Fendi
Fendi yang berdiri sejak tahun 1925 awalnya merupakan bisnis keluarga yang berfokus pada kreasi fashion berbahan bulu hewan, kini menjadi salah satu label fashion berpengaruh milik LVMH. Sejak Karl Lagerfeld dan Silvia Venturini Fendi dipercaya untuk mengomandoi rumah mode ini, keduanya berhasil membuat Fendi menjadi lebih modern dan relevan. Adalah Karl Lagerfeld yang mempopulerkan logo “FF” dari Fendi. Serta Silvia Venturini adalah sosok tangan dingin di balik tas ikonis label ini seperti Baguette dan Peekaboo.
ADVERTISEMENT
Penunjukan Kim Jones sebagai Artistic Director Fendi untuk lini haute couture dan busana wanita juga seolah menyiratkan ambisi LVMH untuk membawa Fendi ke level yang lebih tinggi dari segi penjualan yakni untuk setara dengan Dior dan Louis Vuitton. LVMH memang tidak pernah terbuka akan pendapatan setiap label, namun situs Reuters melaporkan analis di Bernstein mengestimasi di tahun 2017 pendapatan rumah mode ini sekitar 1,17 miliar Euro dengan laba operasional mencapai 220 juta Euro.
Koleksi Fendi haute couture spring 2021/courtesy of Fendi
Kim Jones sendiri memiliki track record di bidang komersial yang terbilang mumpuni. Ia adalah penggagas kolaborasi sensasional antara Louis Vuitton dengan Supreme. Dan di Dior Men ia juga membuat kehebohan lewat sneakers hasil kolaborasi rumah mode tersebut dengan Jordan. Tidak terlalu mengejutkan bila kedepannya akan ada banyak kolaborasi yang dilakukan pada era kepemimpinannya ini di Fendi.
ADVERTISEMENT