Mengapa Ekonomi Orde Baru Mengalami Kemunduran pada Akhir Periode?

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
19 April 2024 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa ekonomi orde baru mengalami kemunduran pada akhir periode. Foto: Leonardus Bima S Laiyanan/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa ekonomi orde baru mengalami kemunduran pada akhir periode. Foto: Leonardus Bima S Laiyanan/Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengapa ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode? Penyebabnya ada beragam. Beberapa di antaranya yaitu masalah ekonomi seperti krisis moneter hingga praktik KKN.
ADVERTISEMENT
Berikut penjelasan tentang mengapa ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode yang perlu disimak.

Ketahui Mengapa Ekonomi Orde Baru Mengalami Kemunduran pada Akhir Periode

Ilustrasi mengapa ekonomi orde baru mengalami kemunduran pada akhir periode. Foto: Bisma Mahendra/Unsplash
Seperti dilansir eprints.ummetro.ac.id, Orde Baru merupakan masa pemerintahan yang dipimpin oleh Soeharto. Awal Orde Baru diwarnai dengan ketidakstabilan politik maupun ekonomi pasca lengsernya Soekarno dari jabatan presiden.
Dengan kata lain, di masa awal Orde Baru, pemerintah dihadapkan dengan beragam persoalan. Sebut saja, harga kebutuhan pokok yang melambung, utang luar negeri, hingga hiperinflasi.
Guna mengatasi berbagai masalah yang timbul, pemerintah pun menetapkan kebijakan ekonomi jangka panjang dan pendek.
Kebijakan ekonomi jangka panjang meliputi pembangunan lima tahunan (PELITA) antara tahun 1969-1998; pembangunan berbagai sektor strategis seperti migas (BUMN Pertamina), telekomunikasi (BUMN Telkom), sampai dengan listrik (BUMN PLN); serta pembangunan sektor swasta dengan cara memberi kredit murah, perlindungan pasar, atau fasilitas impor untuk pengusaha nasional (khususnya kelompok konglomerat yang dekat dengan pemerintah).
ADVERTISEMENT
Sementara kebijakan ekonomi jangka pendek antara lain rehabilitasi infrastruktur; pengamanan kebutuhan pokok rakyat; dan stabilitas moneter serta fiskal dengan cara menekan inflasi, melakukan pinjaman ke luar negeri, serta penyusunan APBN yang berimbang.
Kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah Indonesia kala itu ternyata membuahkan hasil. Terbukti bahwa pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% per tahun (1967-1996), turunnya angka kemiskinan dari 60% tahun 1970 menjadi 11% di tahun 1996, peningkatan produksi dan ekspor (minyak, beras, karet, tekstil, kayu, sampai sepatu).
Pencapaian atau keberhasilan kebijakan ekonomi pada masa Orde Baru dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti pemanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, adanya dukungan dari negara-negara barat dan berbagai lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan IMF, stabilitas politik juga keamanan yang dibangun pemerintah, hingga membuka investasi asing maupun perdagangan internasional dengan menerapkan berbagai kebijakan.
ADVERTISEMENT

Alasan Ekonomi Orde Baru Mengalami Kemunduran di Akhir Periode

Beberapa faktor yang menyebabkan ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode antara lain adanya jarak yang lebar atau ketimpangan sosial ekonomi yang besar antara orang-orang kaya dan miskin, praktik KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) merajalela, krisis moneter dan keuangan Asia yang melanda Indonesia tahun 1997-1998, juga ketergantungan ekonomi pada utang luar negeri yang kian besar.
Sementara itu, penyebab kemunduran dari faktor nonekonomi di antaranya, munculnya gerakan separatisme di beberapa wilayah; kerusuhan sosial yang melibatkan kelompok etnis, ras, maupun agama; serta menurunnya legitimasi politik Soeharto yang dianggap selalu melakukan KKN dan otoriter.
Itulah alasan mengapa ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode yang penting diketahui. Kendati demikian, masa Orde Baru tetap mempunyai beberapa sisi baik dan prestasi, salah satunya yaitu angka kemiskinan yang menurun selama beberapa waktu. (DN)
ADVERTISEMENT