Sejarah Kawah Kereta Api, Wisata Unik Peninggalan Belanda di Bandung

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
Konten dari Pengguna
6 Mei 2024 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Ilustrasi Kawah Kereta Api, Bukan Tempat Sebenarnya       Sumber Unsplash/Mario La Pergola
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Ilustrasi Kawah Kereta Api, Bukan Tempat Sebenarnya Sumber Unsplash/Mario La Pergola
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kawasan Kamojang di Bandung sejak lama dikenal dengan wisata alamnya. Salah satu wisata alam uniknya, yaitu Kawah Kereta Api yang memiliki sejarah menarik untuk disimak.
ADVERTISEMENT
Penamaan wisata kawah ini, berasal dari bunyinya yang seperti sirene lokomotif kereta api. Bunyi melengking yang terdengar tak henti-hentinya menjadi hal yang menarik minat pengunjung.

Sejarah Kawah Kereta Api sebagai Sumber Panas Bumi

Foto Hanya Ilustrasi Kawah Kereta Api, Bukan Tempat Sebenarnya Sumber Unsplash/Wildan Abdillah
Sejarah Kawah Kereta Api dimulai saat masa kependudukan Belanda di Bandung. Saat itu, pemerintah Kolonial Belanda telah mengetahui potensi panas bumi di wilayah Kamojang.
Pada tahun 1926, kawasan tersebut mulai dikembangkan dengan melakukan eksplorasi pertama kalinya. Pada saat itu, dilakukan pemboran dangkal sebanyak lima sumur.
Dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan, ebtke.esdm.go.id, uji produksi Belanda untuk pemanfaatan panas bumi sempat terhenti pada tahun 1928. Pada tahun 1978, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah New Zealand mulai melakukan pemboran tambahan.
ADVERTISEMENT
Di tahun yang sama, Kamojang akhirnya sukses beroperasi, dan menjadi PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) pertama di Indonesia. PLTP ini memiliki kapsitas produksi yang dihasilkan 250 Kw.
Bekas sumur itulah yang kini mendapat sebutan Kawah Kereta Api. Suara khas tersebut dihasilkan dari atraksi pawang dengan menggunakan bambu, sehingga mengeluarkan bunyi seperti kereta api.

Harga Tiket Masuk Kawah Kereta Api dan Fasilitasnya

Foto Hanya Ilustrasi Kawah Kereta Api, Bukan Tempat Sebenarnya Sumber Unsplash/Paola Galimberti
Harga tiket masuk untuk mengunjungi wisata unik ini adalah Rp35.000 per orang, dan untuk anak usia 5 - 10 tahun sebesar Rp25.000 per orang. Anak di bawah usia 5 tahun, dapat gratis masuk.
Pengunjung dapat menyaksikan atraksi bunyi peluit yang dihasilkan dari uap kawah. Selain itu, terdapat tontonan hiburan barang-barang yang diterbangkan di atas kawah, seperti kardus dan botol. Fasilitas yang disediakan bagi pengunjung, antara lain:
ADVERTISEMENT

Jam Buka Kawah Kereta Api dan Lokasinya

Foto Hanya Ilustrasi Kawah Kereta Api, Bukan Tempat Sebenarnya Sumber Unsplash/Ben Nashr
Kawah Kereta Api dapat dikunjungi setiap hari, mulai pukul 08.00 pagi hingga tutup pukul 17.00 WIB. Lokasinya ada di Kawasan Mekarwangi, Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dari Kamojang Ecopark menuju tempat wisata ini berjarak 5,1 km. Lama perjalanan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 13 menit berkendara.
Di kawasan wisata Kawah Kereta Api terdapat penjaja telur, pengunjung dapat merasakan pengalaman merebus telur dengan menggunakan uap panas bumi, atau direndam dalam kolam air panas.(DIK)