KA Daop 6 Catat Tiket Arus Balik Lebaran Terjual Habis

Konten Media Partner
25 Maret 2024 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang kereta api. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang kereta api. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Minat para pemudik menggunakan angkutan Kereta Api di momen Lebaran 2024 rupanya masih cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan tiket arus balik angkutan Lebaran KA jarak jauh dari keberangkatan Daop 6 Yogyakarta yang sudah terjual 100 persen.
ADVERTISEMENT
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro menyebut tiket yang ludes itu untuk keberangkatan arus balik pada 13 hingga 15 April dari seluruh Stasiun Daop 6 Yogyakarta.
"Sudah terjual 100 persen, dengan prediksi puncak arus balik di H+3 tanggal 14 April sejumlah 17.692," ujar Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, dalam keterangannya, Minggu (24/3/2024).
Meski demikian, masih ada ketersediaan tiket dimasa Angkutan Lebaran dimulai 31 Maret sampai dengan 21 April. Berdasarkan data hingga saat ini, okupansi KA per Minggu (24/3) telah menunjukkan angka 56 persen atau sebanyak 368.074 seat.
"Jumlah ini sudah termasuk KA tambahan lebaran yakni KA Taksaka (2), KA Lodaya (2) dan KA Manahan (1)," ucap dia.
Terkait prediksi puncak arus mudik, Krisbiyantoro menyebut akan terjadi pada H-4 tanggal 6 April dimana para penumpang yang turun di wilayah Daop 6 Yogyakarta sudah tercatat ada sejumlah 15.352. Begitupula dengan H+1 Lebaran juga masih banyak penumpang yang turun yakni sebanyak 15.089.
ADVERTISEMENT
Sebelum terlaksananya perjalanan angkutan lebaran, jajaran komisaris dan direksi KAI bersama dengan stakeholders juga melaksanakan kegiatan inspeksi bersama ke berbagai wilayah termasuk Daop 6 dengan menggunakan kereta api inspeksi.
Daop 6 juga menempatkan sarana posko seperti lokomotif posko, kereta pembangkit, dan crane pada titik yang ditentukan untuk mengantisipasi gangguan perjalanan KA selama masa angkutan Lebaran.
"Daop 6 juga meningkatkan pengawasan terhadap faktor keselamatan di internal serta memastikan nilai-nilai keselamatan benar-benar dijalankan melalui beberapa program keselamatan seperti safety talk dari jajaran manajemen kepada pekerja, inspeksi, walktrough, dan lain-lain," pungkasnya.
(M Wulan)