Maju di Pilkada Palembang, Nandriani Octarina Ambil Formulir di 4 Parpol

Konten Media Partner
2 Mei 2024 17:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim pemenangan Nandriani Oktarina saat mengambil formulir di NasDem. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Tim pemenangan Nandriani Oktarina saat mengambil formulir di NasDem. (ist)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu pengusaha muda Palembang, Nandriani Octarina, memantapkan diri untuk maju sebagai calon Wali Kota Palembang di Pilkada 2024.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibuktikan setelah mengambil formulir penjaringan bakal calon kepala daerah ke sejumlah partai politik. Yakni; Partai Demokrat, PKB, NasDem, dan PDIP.
"Pengambilan formulir penjaringan di partai politik ini adalah bentuk keseriusan Ibu Nandriani Octarina maju di Pilkada Palembang," kata Ketua Tim Pemenangan, Kemas Khoirul Mukhlis, Kamis, 2 Mei 2024.
Menurutnya, Nandriani juga terus aktif dalam melakukan lobi politik. Baik itu ke partai politik maupun kepada sejumlah sosok yang bakal menjadi kandidat calon wali kota atau wakil wali kota di Pilkada mendatang.
"Jadi pada intinya kami siap bersinergi dengan semua parpol maupun kandidat lain," katanya.
Kemas Khoirul Mukhlis, menjelaskan ada sejumlah program yang dibawa oleh Nandriani untuk maju di Pilkada. Seperti; peduli dengan kaum perempuan dan ibu, mengatasi stunting, pendidikan, dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Nandriani siap mewakafkan diri untuk masyarakat karena kecintaannya kepada Kota Palembang," katanya.
Sementara itu, Ketua Penjaringan DPD NasDem Kota Palembang, H Maramis, mengatakan siapa pun berhak untuk mencalonkan diri sebagai calon wali kota maupun calon wakil wali kota.
"Alhamdulillah, Ibu Nandriani menjadi tokoh yang pertama mengambil formulir penjaringan di NasDem," katanya.
Selanjutnya, nama-nama yang telah mengambil formulir dan mengembalikan nantinya akan diserahkan DPW dan DPP NasDem.
"Nanti DPP yang memutuskan. Tapi yang pasti kami di NasDem tidak ada yang namanya mahar politik dalam penetapan tokoh yang diusung," katanya.