Hal-hal Menarik dari Laga Liverpool vs Man. United yang Menjemukan

15 Oktober 2017 6:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Man United vs Liverpool, Derby of England. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Man United vs Liverpool, Derby of England. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Laga big match yang mempertemukan Liverpool dan Manchester United, Sabtu (15/10/2017) petang WIB, berakhir dengan membosankan. Pasalnya, tak ada gol yang tercipta pada pertandingan yang dihelat di Anfield itu. kumparan (kumparan.com) mencoba merangkum beberapa catatan tentang laga yang berlangsung membosankan itu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1) Klopp dan Mou Sama Kuat
Mourinho terlalu reaktif di laga vs Liverpool. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho terlalu reaktif di laga vs Liverpool. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Terlepas dari keputusan Jose Mourinho yang bermain defensif tiap bersua dengan Juergen Klopp, pertemuan keduanya di Premier League selalu berakhir imbang. Perjumpaan pertama keduanya terjadi di Anfield pada Okober tahun lalu berakhir dengan skor kacamata.
Tiga bulan kemudian, giliran United yang menjadi tuan rumah. Liverpool berhasil unggul lebih dulu lewat eksekusi penalti James Milner, namun "Setan Merah" berhasil menyamakan kedudukan melalui aksi Zlatan Ibrahimovic enam menit sebelum berakhirnya waktu normal.
2) De Gea (Lagi-lagi) jadi Penyelamat
De Gea jadi penampil terbaik United. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
De Gea jadi penampil terbaik United. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Siapa lagi yang layak mendapatkan kredit lebih di laga tersebut jika bukan David De Gea. Mantan kiper Atletico Madrid itu berhasil melakukan lima penyelamatan penting dan berhasil meredam agresivitas Liverpool.
ADVERTISEMENT
Lewat torehan tersebut, De Gea makin mengukuhkan diri sebagai peraih clean sheet terbanyak sementara di Premier League dengan torehan tujuh. Tak cuma itu, kini De Gea telah berhasil menggagalkan 12 tembakan beruntun yang mengarah ke gawangnya.
3) Liverpool yang Menyulitkan Lukaku
Lukaku gagal berbuat banyak. (Foto: Reuters/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Lukaku gagal berbuat banyak. (Foto: Reuters/Phil Noble)
Ternyata, hengkang ke klub lain tak jadi jaminan untuk mengakhiri puasa gol. Hal itu yang dialami oleh Romelu Lukaku, khususnya saat berhadapan dengan Liverpool. Oke, mungkin pemain berusia 24 tahun itu memang berhasil memimpin daftar pencetak gol terbanyak Premier League sejauh ini dengan tujuh gol, namun dirinya selalu melempem jika berhadapan dengan The Reds.
Dalam dua laga sebelumnya --saat masih membela Everton-- Lukaku tampil buruk karena gagal mencetak gol. Lebih buruknya lagi, dia bahkan tak mampu mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran!
ADVERTISEMENT
Catatan buruknya itu kembali terjadi di pertandingan kali ini. Lukaku bukan hanya gagal membawa United menang, tapi juga memutus keberhasilannya mencetak gol dalam 10 laga beruntun di semua ajang.
4) Joe Gomez yang Menawan
Kita tahu, belum ada pengganti sepadan untuk Nathaniel Clyne di sektor full-back kanan. Sementara, Liverpool cuma memiliki Trent Alexander-Arnold dan Joe Gomez.
Nama yang disebut terakhir ini berhasil mencuri perhatian di laga tersebut. Memang Gomez tak mampu mengulang kesuksesannya saat menyumbangkan satu assist saat bersua dengan Arsenal di pekan ketiga lalu. Akan tetapi, dirinya sukses mengamankan sisi kiri pertahanan Liverpool.
Masing-masing tiga sapuan dan tekel sukses plus sepasang intersep berhasil dibukukannya. Tak cuma dalam aksi bertahan, pemain yang baru berusia 20 tahun itu juga berkontribusi dalam aksi menyerang dengan dua kali memprakarsai peluang.
ADVERTISEMENT
5) Valencia Ukir Rekor
Valencia mengawal Emre Can. (Foto: Reuters/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Valencia mengawal Emre Can. (Foto: Reuters/Phil Noble)
Tak ada yang mengira jika Antonio Valencia bakal awet di Old Tra‏fford. Dibeli dari Wigan Athletic pada musim 2009/2010 untuk mengisi pos winger kanan, permainannya tak begitu impresif. Bahkan, Valencia sempat dianugerahi nomor punggung "7" yang terbilang keramat bagi United sebelum akhirnya kembali ke nomor "25" lagi karena tak menunjukkan permainan spesial.
Namun seiring berjalannya waktu, Valencia yang bertransformasi menjadi full-back itu berhasil tampil secara reguler dari musim ke musim. Puncaknya, di laga kali ini dirinya menjadi pemain non-Eropa pertama yang berhasil mengukir 300 pertandingan bersama "Setan Merah".