Gerindra Belum Punya Skenario Koalisi Selain dengan PKS

Prabowo dan Zulkifli Hasan di Rakornas Gerindra. (Foto: Dok. Gerindra)

Nasib pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kini ada di tangan PKS. Hitung-hitungan 40 kursi yang dimiliki PKS, cukup untuk mengantarkan Prabowo melawan Jokowi di Pemilu 2019. Lalu, apakah ada skenario lain jika PKS tak memberi dukungan?

"Insyaallah sama-sama kita berjuang dengan parpol koalisi kita yang sudah berkomunikasi dengan baik, menjalin juga kerja sama dalam pilkada dan lain-lain," ucap Waketum Gerindra Fadli Zon di gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/4).

Peta Pilpres 2019. (Foto: Chandra Dyah A/kumparan)

Fadli meyakini PKS dalam waktu dekat akan mengumumkan dukungan untuk Prabwo Subianto. Soal elite PKS meragukan deklarasi Prabowo, Fadli mengingatkan hanya Prabowo yang elektabilitasnya bisa menyaingi Jokowi.

"Kita kan dalam berpendapat tentu sangat bebas terbuka, tapi kan yang akan memutuskan nanti adalah leadershipnya. Jadi pemimpinnya. Jadi kalau ada pendapat-pendapat pribadi, saya kira biasa-biasa saja. Di Gerindra kami 100 persen tidak ada perbedaan pendapat," ujarnya.

Jumpa pers di DPP PKS. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)

Wakil Ketua DPR itu juga sudah menjamin kursi cawapres bisa untuk PKS jika resmi berkoalisi. Siapapun nama yang diusulkan PKS dari 9 nama yang ada, Gerindra terbuka.

"Kita mempertimbangkan (usulan cawapres PKS) itu dengan serius, karena kan mereka sekutu kita," tegas Fadli.

Selain PKS, parpol yang diharapkan Prabowo memberikan dukungan adalah PAN. Namun, partai yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan itu masih terlalu jauh panggang dari api. Bahkan, Zulkifli usai ikut berkuda di Rakornas Gerindra, menyebut koalisi masih jauh.

"Belum, masih jauh Belanda. PAN itu kan sudah memutuskan capresnya Zulkifli Hasan, ya kalau ada perubahan nanti ada rakernas-rakernas lagi kalau itu diperlukan," ucap Zulkifli Hasan, Rabu (11/4).