Konten dari Pengguna

E-commerce bantu pulihkan ekonomi saat pandemi Covid-19

Ahmad Firdaus Marga
Mahasiswa Diploma III PKN STAN
1 September 2020 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Firdaus Marga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
contoh contoh e-commerce yang sering digunakan
zoom-in-whitePerbesar
contoh contoh e-commerce yang sering digunakan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini banyak gaya belanja masyarakat Indonesia yang mulai beralih dari bertransaksi secara konvensional hingga saat ini masyarakat lebih suka belanja online. Masyarakat cenderung lebih suka aktivitas yang bersifat praktis, mudah, efesien dan cepat. Dengan memanfaatkan smartphone mereka untuk mempermudah aktivitas mereka.
ADVERTISEMENT
Melalui smartphone yang terhubung dengan internet masyarakat dapat melakukan berbagai macam hal kebutuhan, seperti berbelanja tanpa perlu ke toko, memesan makanan melalui aplikasi tanpa perlu ke restaurant, memesan tiket pesawat, kereta api, serta tiket bioskop tanpa harus antri yang panjang, dan berbagai macam kebutuhan lainnya. Apalagi dalam keadaan sekarang ini kita dianjurkan untuk tetap berada dirumah aja (stay at home) untuk memutuskan rantai penyebaran COVID-19 (Virus Corona) oleh karena itu, PSBB menyebabkan aktivitas berbelanja berubah menjadi pemesanan melalui aplikasi digital.
Badan pusat statistik (BPS) mengakui adanya fenomena belanja online yang sedang melambung tinggi yang terjadi di Indonesia. Tingginya pengguna internet di Indonesia sejalan dengan menjamurnya bisnis online di Indonesia, atau biasa disebut dengan E-commerce.
ADVERTISEMENT
Dalam survei yang dilakukan Redseer, terdapat 51% responden yang mengaku pertama kali menggunakan aplikasi belanja saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini membuat volume permintaan di ­e-commerce pun melonjak antara 5-10 kali dibandingkan sebelum pandemi. Menurut laporan "Tinjauan Big Data Terhadap Dampak Covid-19 2020" yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan online pada masa pandemi ini malah melonjak tajam bila dibandingkan dengan penjualan di bulan Januari 2020. Pada bulan Maret 2020, penjualan online melonjak 320% dari total penjualan online awal tahun. Lonjakan semakin tajam terjadi, penjualan online April 2020 tercatat meningkat 480% dari Januari 2020. Sementara pada bulan April 2020, penjualan tertinggi masih juga dipegang Makanan dan Minuman yang melonjak tajam 1070% dari penjualan di bulan Januari 2020. Penjualan terendah juga masih produk olahraga yang sebesar 210% dari bulan Januari 2020. Selain Makanan dan Minuman serta peralatan Olahraga,b beberapa penjualan yang meningkat uga terjadi pada alat kesehatan, peralatan komunikasi, kosmetik, perlengkapan rumah tangga, peralatan pendidikan, serta sandang.
ADVERTISEMENT
Terperinci, pada bulan Maret 2020 penjualan tertinggi ada pada Makanan dan Minuman, yaitu meningkat 570% dari penjualan di Januari 2020. Penjualan terendah adalah produk olahraga yang hanya meningkat 170% dari penjualan Januari.
Menurut Wikipedia, Perdagangan elektronik (bahasa Inggris: electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
kunci menghadapi pandemi adalah beradaptasi dengan terus berinovasi dan berkolaborasi. Hal ini dilakukan seluruh pegiat usaha di Indonesia, pegiat usaha yang memanfaatkan kanal online tetap dapat menjalankan bisnis dan berkontribusi dalam memulihkan ekonomi negeri yang saat ini terdampak pandemi. Dan juga pihak ecommcerce sebaiknya terus menghadirkan fitur, layanan, dan inisiatif yang inovatif untuk menguatkan peran e-commerce sebagai pendorong pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Adoption rate terhadap e-commerce meningkat seiring perubahan perilaku para pelanggan yang beralih ke belanja online, ketika mereka diharuskan untuk berdiam di rumah. Peralihan ini terlihat di peningkatan order volume sejak awal Covid-19 khususnya di kategori-kategori yang menyediakan kebutuhan sehari-hari
Perubahan perilaku ini bukan saja terjadi pada pelanggan, namun juga di sisi seller. Seiring dengan peningkatan belanja pada platform e-commerce, Pada awal pandemi di April 2020, jumlah seller ikut bertumbuh 90 persen dari tahun-ke-tahun. Selain itu e-commerce akan terus berkontribusi pada pemulihan perekonomian nasional dengan menopang keberlangsungan konsumsi ritel dengan meluncurkan berbagai inovasi di ekosistem e-commerce miliknya yang terdiri dari platform, solusi omnichannel, layanan finansial, serta layanan operasional dan logistik.
ADVERTISEMENT
Dan dari layanan finansial, dilakukan dengan opsi pembayaran dengan menghadirkan PayLater yang memungkinkan pelanggan untuk berbelanja sekarang dan membayarnya di akhir bulan. Dan juga, dari layanan logistik, pihak ecommerce sebaiknya memberikan layanan logistik yang lengkap agar produk dari seller tiba dengan cepat dan aman ke tangan pelanggan.
sumber: https://teknologi.bisnis.com/read/20200724/266/1270924/e-commerce-selamatkan-ekonomi-ri-ini-kata-pelaku-bisnis
https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5ec48b7f099d1/e-commerce-tumbuh-di-tengah-pandemi-covid-19
https://teknologi.bisnis.com/read/20200724/266/1270924/e-commerce-selamatkan-ekonomi-ri-ini-kata-pelaku-bisnis