Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bahasa: Lebih dari Sekadar Alat Komunikasi
12 Mei 2025 12:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Rayaintan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kalau dipikir-pikir, sehari-hari kita pasti nggak bisa lepas dari yang namanya “bahasa”. Mau ngobrol sama teman, nulis caption di Instagram, nanya dosen soal tugas, sampai curhat ke sahabat semuanya butuh bahasa. Tapi sebenarnya, bahasa itu apa sih? Apakah cuma sekadar kata-kata yang keluar dari mulut atau ketikan di chat? Atau ada makna yang lebih dalam dari itu?
ADVERTISEMENT
Pengertian bahasa
Secara sederhana, bahasa adalah alat yang kita pakai buat menyampaikan pikiran, perasaan, dan informasi ke orang lain. Tapi lebih dari itu, bahasa juga bisa dibilang sebagai cermin budaya dan identitas suatu kelompok masyarakat. Misalnya, orang Jawa punya cara bicara yang halus dan penuh tata krama, sedangkan orang Batak terkenal dengan logatnya yang tegas dan lugas. Itu semua menunjukkan gimana bahasa mencerminkan karakter masyarakatnya.
Bahasa juga punya peran penting dalam membentuk cara kita berpikir. Ada istilah “language shapes thought” atau bahasa membentuk pikiran. Maksudnya, cara kita melihat dan memahami dunia ini juga dipengaruhi oleh bahasa yang kita pakai sehari-hari. Misalnya, dalam bahasa Indonesia kita punya kata “nggak enakan” yang kadang susah dijelasin ke orang luar. Itu nunjukin bahwa budaya kita memang menjunjung tinggi rasa sungkan atau empati terhadap orang lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perkembangan teknologi dan media sosial juga bikin bahasa terus berubah. Dulu mungkin kita masih sering pakai kata-kata formal kayak “saya tidak tahu”, tapi sekarang di chat atau media sosial jadi lebih ringkas dan santai, misalnya cuma “gatau” atau bahkan “ga”. Belum lagi munculnya istilah-istilah gaul baru kayak “healing”, “FOMO”, atau “mager” yang jadi bagian dari percakapan sehari-hari. Ini bukti kalau bahasa itu dinamis, terus berkembang sesuai zaman dan kebutuhan masyarakat.
Tapi sayangnya, di tengah perkembangan ini, ada juga tantangan yang dihadapi bahasa, terutama bahasa daerah. Banyak anak muda sekarang yang udah nggak begitu fasih lagi ngomong pake bahasa ibu mereka. Padahal, bahasa daerah itu bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam. Kalau nggak dijaga dan dilestarikan, bisa-bisa bahasa itu punah pelan-pelan.
ADVERTISEMENT
Jadi sebenarnya, bahasa itu punya peran besar dalam kehidupan kita. Bukan cuma sebagai alat komunikasi, tapi juga sebagai identitas, penyampai budaya, dan bahkan cerminan dari cara kita berpikir. Makanya penting banget buat kita sebagai generasi muda buat menjaga, menghargai, dan terus belajar tentang bahasa—baik bahasa Indonesia, bahasa asing, maupun bahasa daerah.
Karena pada akhirnya, cara kita menggunakan bahasa juga mencerminkan siapa kita.