Mengenal Informasi Asimetris dan Masalah Moral Hazard di Indonesia

Adzan Thaufan
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
Konten dari Pengguna
5 Februari 2022 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adzan Thaufan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kegiatan ekonomi. Sumber : Kumparan.com oleh Iqbal Firdaus
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kegiatan ekonomi. Sumber : Kumparan.com oleh Iqbal Firdaus
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, ada berbagai macam informasi yang kita terima baik melalui interaksi langsung maupun internet. Informasi akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pihak penerima terutama saat dibutuhkan. Contohnya adalah saat kita ingin membeli mobil bekas, tentu saja kita membutuhkan informasi yang lengkap mengenai mobil yang akan kita beli. Pada kondisi ini, maka penjual adalah pihak yang memiliki informasi lengkap terkait mobil bekas tersebut. Dalam situasi ini dapat disimpulkan bahwa penjual dan pembeli memiliki tingkat informasi yang tidak sama atas mobil tersebut.
ADVERTISEMENT
Di dalam ilmu ekonomi, hal ini dikenal dengan istilah informasi asimetris yaitu keadaan di mana salah satu pihak memiliki informasi lebih banyak atau lebih baik dibandingkan pihak lainnya pada kegiatan ekonomi. Adanya informasi asimetris inilah yang dapat memicu terjadinya tindakan yang tidak diketahui oleh salah satu pihak (hidden action) yang nantinya akan menimbulkan moral hazard.
Moral hazard adalah keadaan di mana perilaku suatu pihak tidak diketahui oleh pihak lain, yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak tertanggung dan menimbulkan dampak negatif bagi pihak lain seperti pembayaran yang lebih besar dari seharusnya. Contoh sederhana moral hazard dalam kegiatan sehari-hari yaitu saat tidak dimonitor, beberapa pekerja akan bekerja dengan malas-malasan. Hal ini terjadi karena pihak lain yaitu atasan tidak mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pekerja tersebut, yang akhirnya dapat menimbulkan dampak negatif pada hasil kerja atau produktivitas kantor.
ADVERTISEMENT
Contoh lainnya adalah ketika kita membeli hewan ternak, belum tentu kita memiliki kemampuan untuk menilai kondisi kesehatan dan apa saja yang dikonsumsi oleh hewan tersebut. Kurangnya informasi yang kita miliki terkadang dimanfaatkan oleh penjual untuk memberikan hewan ternak yang sakit atau hewan ternak yang massa badannya dinaikkan terlebih dahulu dengan cara meminumkan air secara berlebihan.

Masalah moral hazard di Indonesia

Asuransi merupakan salah satu objek fenomena moral hazard di Indonesia. Perilaku individu dapat berubah karena adanya asuransi. Program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang merupakan asuransi kesehatan sosial di bawah BPJS Kesehatan juga menimbulkan moral hazard di antara masyarakat. Berdasarkan temuan pemerintah, ada masyarakat yang memanfaatkan program BPJS Kesehatan hanya untuk menyembuhkan penyakit mereka saja, setelah itu iuran tidak lagi dibayarkan. Bahkan, masih ada masyarakat yang mendaftar BPJS Kesehatan setelah mereka sakit atau membutuhkan perawatan medis.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan menjaminkan diri dalam asuransi kesehatan, terkadang peserta program cenderung tidak melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit, dengan pola pikir bahwa “seandainya saya sakit, biayanya akan ditanggung oleh BPJS”. Sebagian peserta program juga cenderung mengutilisasi layanan kesehatan secara berlebihan dan memanipulasi biaya perawatan medis yang diperlukan. Hal-hal inilah yang kemudian menjadi salah satu penyebab terjadinya defisit keuangan BPJS Kesehatan yang artinya penerimaan iuran tidak sebanding dengan pengeluaran klaim pelayanan kesehatan. Maka dari itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih baik lagi bahwa program JKN bersifat gotong royong dan merupakan wujud saling peduli antar masyarakat sehingga moral hazard dapat berkurang atau tidak terjadi.
Tanpa disadari, mungkin kita menjumpai perilaku moral hazard dalam keseharian, baik menjadi korban maupun sebagai pelaku. Apabila terjadi informasi asimetris dan kita berada di pihak yang memiliki informasi lebih lengkap, maka seharusnya kita tidak memanfaatkan hal tersebut demi mendapatkan keuntungan pribadi dan merugikan pihak lainnya.
ADVERTISEMENT