Konten dari Pengguna

Edukasi dan Aksi: Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kelurahan Purwoharjo

Salsa Juanita Prasetyo
KKN Tim II Universitas Diponegoro
7 Agustus 2024 6:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsa Juanita Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Penyerahan Poster Edukasi dan Booklet kepada Ibu Bidan di Kelurahan Purwoharjo
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Penyerahan Poster Edukasi dan Booklet kepada Ibu Bidan di Kelurahan Purwoharjo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelurahan Purwoharjo, (01/08/2024). Permasalahan stunting masih menjadi perhatian serius di Kelurahan Purwoharjo. Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak-anak. Data terbaru menunjukkan bahwa dari 300 balita yang terdata di kelurahan ini, 10% diantaranya terkena stunting. Berbagai faktor risiko berkontribusi terhadap tingginya angka stunting di Kelurahan Purwoharjo, termasuk kurangnya gizi pada balita, padahal akses terhadap pasar sangat mudah. Selain itu, kondisi sanitasi yang buruk dan kendala ekonomi membuat banyak keluarga kesulitan menyediakan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka. Tingginya prevalensi stunting ini berdampak jangka panjang, yakni mempengaruhi tingkat pendidikan dan produktivitas anak di masa depan.
ADVERTISEMENT
KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja multidisiplin edukasi dan aksi yang diluncurkan di Kelurahan Purwoharjo. Program ini berfokus pada edukasi mengenai pola makan sehat dan bergizi yang dapat mendukung pertumbuhan optimal anak dalam upaya pencegahan stunting. Pelaksanaan program kerja multidisiplin ini, ibu-ibu diberikan pengetahuan mengenai stunting, faktor risikonya, serta cara-cara praktis untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup. Salah satu hasil utama dari program ini adalah booklet yang berisi informasi tentang stunting, kurva Z-scores, dan berbagai resep mudah dan bergizi untuk balita. Booklet ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu menyusun menu harian yang kaya nutrisi dan sesuai dengan kebutuhan anak.
Gambar 2. Suasana Pelaksanaan Program Multidisiplin Stunting bersama kader posyandu, ibu bidan, dan ibu beserta balita di Pendopo Kelurahan Purwoharjo
Penyuluhan ini melibatkan 12 balita dengan rentang umur 1-2 tahun yang merupakan kelas B di posyandu Kelurahan Purwoharjo. Adanya edukasi ini, diharapkan ibu-ibu lebih sadar akan pentingnya gizi seimbang dan dapat menerapkan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari. “Tiap kali saya mau masak itu bingung mbak, takut kebutuhan gizi anak saya tidak seimbang. Semoga booklet menu resep ini bisa saya coba di rumah dan anak saya semoga suka”, ujar salah satu ibu dari balita.
ADVERTISEMENT
Program ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan peran orang tua dalam mengatasi masalah stunting. Edukasi yang diberikan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga untuk mendorong tindakan nyata dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Kelurahan Purwoharjo. KKN Tim II Universitas Diponegoro juga memiliki jargon keren untuk ibu-ibu balita di Kelurahan Purwoharjo “Indonesia Sehat: Cegah Stunting itu Penting!”.