17 Bulan Jadi Dirut Garuda, Ini Capaian Pahala Mansury

12 September 2018 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pahala N. Mansury, Dirut Baru Garuda Indonesia. (Foto: Antara/Fajrin Raharjo)
zoom-in-whitePerbesar
Pahala N. Mansury, Dirut Baru Garuda Indonesia. (Foto: Antara/Fajrin Raharjo)
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sore ini. Dari hasil RUPSLB tersebut para pemegang saham memberhentikan Pahala Mansury dari jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Posisi Pahala digantikan oleh I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelindo III (Persero). Artinya, Pahala hanya menduduki kursi orang nomor satu di Garuda Indonesia selama 17 bulan.
Ditemui usai RUPSLB, Pahala mengatakan bahwa pergantian direksi tersebut merupakan keputusan pemegang saham. Pahala menegaskan bahwa sejatinya performa perseroan masih dalam kondisi yang baik.
“Kalau dari kami, dari sisi kinerja sampai saat ini kami baik. Ini yang kami rasa masyarakat perlu paham bahwa meskipun ganti manajemen, kami sebetulnya dalam satu tahun terakhir mengalami perbaikan kinerja yang cukup baik,” ungkap Pahala di Garuda City Center, Kompleks Perkantoran Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (12/9).
Pahala mengakui, ada sejumlah pencapaian selama 17 bulan masa jabatannya. Pertama, dalam satu tahun terakhir, Pahala mengatakan kerugian perseroan dapat ditekan secara signifikan. “Dalam setahun ini kami bisa menurunkan tingkat kerugian sampe dengan 60 persen,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kedua, perseroan berhasil melakukan efisiensi di tengah meningkatnya harga bahan bakar minyak. Menurut Pahala, secara year on year, harga BBM naik mencapai 50 persen. Meski demikian, biaya operasional perseroan dapat dijaga.
Hal tersebut menurut Pahala, tidak lepas dari hasil negosiasi dari leasing pesawat dan renegosiasi dengan beberapa pabrikan. Ketiga, Pahala juga menyebutkan dalam 17 bulan tersebut terlihat perbaikan kinerja perusahaan anak, khususnya Citilink. Menurutnya kontribusi perusahaan anak meningkat hingga 26 persen.
Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Kemudian, diversifikasi pendapatan. Kita bisa meningkatkan diversifikasi pendapatan, di mana pendapatan yang berasal di luar penumpang itu naik sampai dengan 27 persen, kargo juga naik 8 persen. Jadi ini semua merupakan apa yang kami capai,” ujarnya.
Kelima, Pahala mengatakan perseroan juga berhasil menekan jumlah insiden per 1.000 keberangkatan. Menurutnya angka insiden bisa ditekan hingga 50 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sehingga menurutnya selain efisiensi di bidang keuangan, pihaknya juga tetap menjaga kualitas operasional. Termasuk ketepatan jadwal penerbangan yang berada di ranking 7-15 dunia selama periode Juli-Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan program kerja yang sudah ada saat ini bisa berlanjut terus. Termasuk juga renegosiasi pesawat, dan juga dengan para pabrikan. Karena ini betul-betul menjadi kunci dari profitabilitas Garuda ke depannya,” tutupnya.