2 BUMN Ini Bikin Kapal dan Mobil Perpustakaan Keliling di Parapat

21 Desember 2017 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan Danau Toba, Sumatera Utara (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Danau Toba, Sumatera Utara (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca buku, akan banyak pengetahuan yang kita dapatkan. Tapi bagaimana jika buku yang harusnya kita baca sulit didapatkan karena letak wilayah yang jauh dari pusat kota?
ADVERTISEMENT
Melihat bahwa banyak daerah di Indonesia yang tidak banyak memiliki akses mudah dalam belajar, terutama dalam memperoleh banyak buku bacaan, dua BUMN melakukan aksi sosial agar anak-anak di sekitar Parapat. Mereka adalah PT Askrindo (Persero) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Askrindo misalnya. Perusahaan negara yang bergerak di bidang asuransi kredit ini memberikan mobil keliling berisi buku bacaan pada TK-PAUD Kencana Parapat.
Direktur Utama Askrindo, Asmawi Syam, mengatakan bantuan itu diberikan karena daerah Parapat sulit dijangkau atau terlalu jauh ke pusat kota, sehingga untuk memperoleh buku saja, perlu berjam-jam perjalanan yang ditempuh.
"Minat mereka ini besar (untuk membaca buku) tapi bukunya terbatas karena lokasinya jauh," katanya di depan TK-PAUD Kencana Parapat, Rabu (20/12).
ADVERTISEMENT
Askrindo memberikan dukungannya dengan cara memberikan mobil berisi buku bacaan lengkap dengan televisi, internet, dan alat peraga edukasi. Untuk dananya sekitar Rp 225 juta.
"Per 1 mobil itu biaya investasinya sekitar Rp 225 juta lengkap dengan isinya," ujarnya.
Sejauh ini, Askrindo mengaku sudah melakukan hal yang sama pada 4 kota sebelumnya, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bengkulu, dan Mataram. Mobil-mobil itu akan keliling kecamatan agar makin banyak anak-anak yang mampir dan membaca.
Selain Askrindo, bank negara yang terkenal dengan program Laku Pandai, BNI, membuatkan perahu untuk memenuhi dahaga membaca anak-anak di sekitar Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara.
Total biaya yang dikeluarkan untuk membuat satu perahu bernama Kapal Pintar ini sebesar Rp 80 juta. BNI memberikan dukungan berupa kapal karena anak-anak di Danau Toba sulit mendapatkan koleksi buku karena akses yang jauh.
ADVERTISEMENT
"Dukungan ini diberikan karena selama ini anak-anak di sekitar Danau Toba memang sulit mendapatkan buku. Sementara di kota kita dengan mudah dapat buku banyak," kata Dirut BNI Achamd Baiquni.
Founder Aulusi Tao Toba (Kapal Pelajar), Togu Simorangkir, mengatakan bantuan buku dan kapal ini bukan karena masyarakat di sekitar Danau Toba miskin, tapi akses mendapatkan buku yang sulit karena jauh ditempuh.
"Kapal ini sudah keliling 7 kabupaten. Anak-anak di pinggiran Danau Toba bukan orang miskin tapi dari mana dia beli buku? Makanya kebantu dengan adanya kapal pintar ini," katanya.
Sejauh ini, pasokan buku dikirim oleh Pos Indonesia setiap tanggal 17 tiap bulannya. Kapal ini sudah mengeliling 7 kabupaten. Sementara untuk pendanaan operasional kapal per bulannya sekitar Rp 8 juta rupiah.
ADVERTISEMENT
"Kalau pendanaan di yayasan, sekitar Rp 21 juta dengan jumlah anak yang ikut 2012 dan 114 orang dewasa. Tahun depan kita ingun jangkau 3000 lebih anak," tuturnya.