2 Hari Lagi, Direksi Perum Bulog Kembali Dipanggil Kementerian BUMN

23 April 2018 16:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar kabar Menteri BUMN Rini Soemarno akan mengganti Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, yang saat ini dijabat Djarot Kusumayakti.
ADVERTISEMENT
Nama yang mencuat untuk menduduki kursi orang nomor satu di BUMN pangan itu adalah Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso, yang baru saja mengakhiri jabatannya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Direksi Perum Bulog, termasuk Djarot, pun hari ini dipanggil ke Kementerian BUMN. Namun, Djarot dan jajaran Direksi Perum Bulog yang sudah datang sejak pagi pulang tanpa keputusan.
Kata Djarot, pertemuan hari ini ditunda, mereka akan dipanggil lagi oleh Kementerian BUMN pada Rabu (25/4). Ia mengaku tidak tahu apa agenda yang akan dibahas 2 hari lagi.
"(Pulang) karena ditunda. Tadi dikasih tahu, katanya Rabu (minggu ini). Enggak tahu. Jangan tanya saya (apa yang akan dibahas)," ungkap Djarot usai keluar dari Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/4).
ADVERTISEMENT
Djarot mengaku saat masuk ke dalam, mereka hanya menunggu di lobi dan tidak bertemu dengan Menteri Rini ataupun Deputi Bidang Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro.
"Kita nunggu di luar, nunggu. Cuma nunggu kepastian. Masih belum ada yang bisa yang bisa disampaikan. Belum (bertemu Rini atau Deputi Agro, Wahyu Kuncoro di dalam)," ujarnya.
Terkait isu tentang dirinya yang akan digantikan oleh Budi Waseso, Djarot mengaku apapun keputusan yang diberikan Kementerian BUMN adalah yang terbaik.
"Yah namanya anak buah, apapun pasti di atas sudah berpikir yang terbaik," katanya.
Djarot juga mengaku Bulog sudah menggelar Rapat Pembahasan Bersama dengan Pemilik Modal beberapa waktu lalu. Dia menuturkan sejauh ini kinerja Bulog biasa-biasa saja, sama yang sudah dirancang sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Ya angka-angka perusahaan. Biasa-biasa saja sama kayak yang sudah dirancang sebelumnya," ungkapnya.