2015-2017, Wilmar Serap Insentif Biodiesel Terbesar dari BLU Sawit

6 Maret 2018 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers BPDP Kelapa Sawit (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers BPDP Kelapa Sawit (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) atau BLU Sawit mencatat, dana insentif biodiesel yang telah terkumpul sejak Agustus 2015 sampai 31 Desember 2017 sebesar Rp 21,47 triliun. Dana dari pungutan ekspor kelapa sawit itu, digunakan untuk mendanai berbagai program pengembangan industri dan perkebunan sawit di Indonesia, termasuk pengembangan biodiesel.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan BPDPKS, total volume biodiesel yang mendapatkan dana insentif selama periode tersebut mencapai 4,91 juta kilo liter (KL). Adapun kontribusi BPDPKS ke negara dari PPN pembayaran dana biodiesel pada periode tersebut sekitar Rp 1,95 triliun.
Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Edi Wibowo menjelaskan, insentif tersebut diberikan kepada produsen biodiesel yang memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri ESDM. Permen Nomor 26 Tahun 2016 itu mengatur penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel yang bisa menerima pembiayaan dari BPDPKS.
"Jadi semua produsen biodiesel yang memenuhi syarat dalam hal ini dan syarat kualitasnya bagus dan kualifikasi sesuai dengan Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2016, bisa saja menyalurkan biodiesel ini mendapatkan insentif," ujar Edi di Kantor BPDPKS Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (6/3).
Perusahaan sawit Wilmar (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan sawit Wilmar (Foto: Wikimedia Commons)
Ada beberapa perusahaan besar yang mendapat insentif tersebut. Di antaranya Wilmar Group, Musim Mas Group, Darmex Group, Permata Group, dan beberapa badan usaha Bahan Bakar Nabati (BBN) lainnya.
ADVERTISEMENT
Selama 2015, Wilmar Group mendapatkan insentif sebesar 51,13% dari dana insentif yang dianggarkan BPDPKS, Musim Mas Group mendapat 19,61%, Darmex Group 16,45%, Permata Group 6,17%, dan sepuluh badan usaha BBN lainnya mendapat 6,65%.
Selanjutnya di 2016, meski porsinya menurun, Wilmar Group tetap mendominasi insentif BPDPKS sebesar 41,38%, disusul Musim Mas Group 16,69%, Darmex Group 10,44%, Permata Group 6,20%, Sinarmas Group 3,43%, dan 21,86% pada16 badan usaha BBN lainnya.
Sementara itu di tahun lalu Wilmar Group juga masih mendapatkan porsi terbesar insentif dari BPDPKS sebesar 36,85%. Disusul dengan Musim Mas Group yang mendapat porsi sebesar 15,58%, Darmex Group 12,46%, Permata Group 6,18%, dan Sinarmas Group 5,80% dan 19 badan usaha BBN lainnya sebesar 23,13%.
ADVERTISEMENT