news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

2019, Pertamina Dapat Minyak 55.000 Barel/Hari dari 10 Blok Terminasi

30 Mei 2018 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengeboran minyak lapangan Jatiasri-9 (Foto: Antara/Dedhez Anggara)
zoom-in-whitePerbesar
Pengeboran minyak lapangan Jatiasri-9 (Foto: Antara/Dedhez Anggara)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) telah menerima penugasan dari Kementerian ESDM untuk mengelola 100% participating interest (PI/hak kelola) dari 8 blok yang habis masa kontraknya/terminasi 2018. Kedelapan blok migas tersebut adalah North Sumatera Offshore (NSO), Ogan Komering, Southeast Sumatera, Tuban, East Kalimantan, Attaka, Tengah dan Sanga-sanga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Pertamina juga ditugaskan mengelola 2 blok terminasi 2019, yaitu Blok Pendopo & Raja dan Jambi Merang.
SVP Business Development Pertamina, Denie Tampubolon, mengatakan bahwa pada 2019 Pertamina akan mendapatkan tambahan produksi minyak sebesar 55.000 barel per hari dan gas 595 MMSCFD dari 10 blok terminasi ini.
Dalam waktu 20 tahun, Pertamina diperkirakan memperoleh tambahan produksi minyak dan gas bumi sebesar 830 juta barel setara minyak.
"Perkiraan produksi migas tahun 2019 dari 10 WK itu minyak 55 MBOPD dan gas 595 MMSCFD atau setara 150 MBOEPD. Perkiraan produksi kumulatif selama 20 tahun ke depan dari 10 WK (Wilayah Kerja) terminasi sebesar 830 MMBOE," ujar Denie dalam diskusi dengan media di Jakarta, Senin (28/5).
ADVERTISEMENT
Dalam 3 tahun pertama, Pertamina akan menyiapkan biaya investasi sebesar USD 693 juta atau Rp 9,7 triliun (kurs Rp 14.000) untuk menjaga produksi migas di 10 blok terminasi itu.
Diakui Denie, tak mudah mempertahankan produksi migas di blok-blok terminasi yang sudah berusia lebih dari 50 tahun.
"PR (Pekerjaan Rumah) besar kami di blok terminasi adalah mempertahankan produksi sesuai kemampuan lapangan. Rata-rata umur lapangan sudah 50 tahun. Kita berusaha mengurangi decline, syukur-syukur bisa naik," katanya.
Pihaknya membuka peluang untuk menggandeng partner dalam pengelolaan blok-blok terminasi. Namun, ia menggarisbawahi bahwa mitra untuk pengelolaan blok terminasi harus bisa memberikan kontribusi pada Pertamina.
"Kita membuka peluang kerja sama, tidak harus berpartner, tidak harus tidak berpartner," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Selama tiga bulan pertama 2018, Pertamina mencatatkan produksi migas hingga 923 MBOEPD. Pencapaian produksi tersebut terdiri atas minyak bumi sebesar 386 MBOPD dan gas bumi 3.115 MMSCF.