2019, Produksi Minyak Blok Cepu Bertambah Jadi 220 Ribu Barel per Hari

Blok Cepu. (Foto: Instagram @firmanhutabarat_17)

Produksi minyak Blok Cepu saat ini sudah mencapai 210.000 barel per hari (BOPD), lebih dari seperempat produksi minyak nasional. Ladang minyak yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini sudah menyalip Blok Rokan untuk menjadi penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia.

Pada 2019, produksi minyak Blok Cepu akan bertambah 10.000 BOPD lagi menjadi 220.000 BOPD karena adanya pengembangan lapangan baru, yaitu Lapangan Kedung Keris.

"(Kedung Keris) Kita masih development. Kita sedang berusaha mengembangkan itu. Kita memang rencana akan menambah sampai 220.000 BOPD. Secara time frame tahun depan sih," kata Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (11/7).

Alam mengatakan, penambahan produksi sebanyak 10.000 BOPD dari Lapangan Kedung Keris ini masih aman, tak mengandung risiko besar. Izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Blok Cepu mengizinkan produksi minyak hingga 220.000 BOPD.

"Secara reservoir mampu, di Cepu enggak ada isu. Isunya di fasilitasnya malah. Tidak ada penambahan fasilitas, secara safety masih diizinkan," ujarnya.

Meski produksinya dinaikkan, masa produksi Blok Cepu tak akan berkurang. Sebab, ada cadangan minyak baru di Blok Cepu. "Logikanya, kalau cadangannya nambah, meski produksinya dinaikin, platonya ya tetap," tutur Alam.

Cadangan minyak Blok Cepu yang tercatat saat ini 450 juta barel. Berdasarkan temuan ExxonMobil yang telah disetujui SKK Migas, ada setidaknya 550 juta barel di Blok Cepu. Ini adalah cadangan terbukti (proven reserve) yang berstatus P1. Jadi untuk cadangan terbukti ada tambahan 100 juta barel.

Selain cadangan yang berstatus P1, masih ada ratusan juta barel lagi yang berstatus P2 atau masih potensi. Cadangan minyak Blok Cepu bisa mencapai 729 juta barel.