news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Cara Memuluskan Transisi Karier, dari Semula Kawan Jadi Atasan

18 Februari 2018 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bersikap profesional. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bersikap profesional. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Mendapat promosi dalam karier, pastilah jadi dambaan setiap pekerja profesional, termasuk kamu. Tapi saat promosi itu tiba, kenyataannya tak selalu mudah dijalani.
ADVERTISEMENT
Terutama jika akibat dari promosi itu, kini kamu harus memimpin orang-orang yang dulu merupakan teman-teman selevel. Konsultan Manajemen Habbah Ubl dari BridgeWorks mengungkapkan, bisa sangat sulit menjadi atasan dari mereka yang dulu mengawali karier bersamamu.
Dikutip dari Forbes, ada empat tips yang harus diperhatikan, untuk bisa melewati masa transisi ini dengan mulus.
1. Tegaskan Soal Peran Kamu Kamu mungkin harus menyatakan kepada rekan kerja, bahwa kamu masih sahabat dari mereka. Hanya saja hal yang perlu ditegaskan, saat ini kamu diberi tanggung jawab dan peran yang lebih besar oleh perusahaan.
Sandy Vicente (35 tahun), saat ini seorang manajer di Summit Consulting LLC di Washington, DC. Sebelumnya dia dipromosikan dari analis senior jadi manajer, tiga tahun lalu dan sekarang memimpin 10 rekan kerja Millennial. Dia menganalogikan, promosi karier yang diperolehnya seperti pergi bersama teman menggunakan mobil.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya tak ada yang bisa nyetir. Di dalam mobil mobil berbagi tugas, ada yang jadi penunjuk jalan, memilih lagu yang diputar, dan akhirnya terpilih satu orang untuk mengemudikan dan menentukan arah lajunya mobil.
2. Tunjukkan Kemampuan Kamu Gunakan keahlian kamu dan tunjukkan kepada tim kerja, bahwa keberhasil yang dicapai saat ini memang layak kamu raih. Cara terbaik untuk melakukannya, kata Vicente, adalah dengan komitmen untuk berbagi pengetahuan.
"Saya memasukkan waktu saya sebagai rekan untuk membuat basis pengetahuan saya lebih luas," katanya. Sekarang Vicente mengajarkan rekannya apa yang dia ketahui.
Awalnya teman hanya akan mengajukan pertanyaan teknis. Namun kemudian seiring kepercayaan yang tumbuh, mereka kemudian meminta saran bagaimana menghadapi klien yang sulit atau apa yang harus dilakukan jika tenggat hampir terlewati.
Karier  (Foto:  Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Karier (Foto: Unsplash)
3. Jadilah Mentor, Bukan Atasan Ambil posisi sebagai pembimbing atau mentor, bukan bos mereka. Karena pada akhirnya, sebagai manajer kamu juga akan bertanggung jawab atas pengembangan profesional tim kerja.
ADVERTISEMENT
Fokus pada bagaimana, kamu sebagai seorang manajer, dapat membantu mereka yang dulu teman-teman kamu. Memperkuat keahlian mereka dan mengembangkan jalur karir. "Mereka harus tahu bahwa mereka bisa mendatangi saya dan berkonsultasi soal kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaan," kata Vicente.
4. Jadilah Pembela Tim Kerja Kamu Sekali waktu, Summit Consulting mulai memberikan makanan ringan bagi para karyawan di kantor. Namun karyawan di luar kantor tak bisa mengakses fasilitas ini, sampai akhirnya Vicente memastikan makanan yang sama didistribusikan ke semua pegawai di luar kenator.
Dengan begitu, kamu telah menjadi pembela dari kepentingan tim kerjamu sendiri. Vicente juga merekomendasikan untuk memuji tim, serta menyoroti capaian atas pekerjaan yang telah mereka lakukan.