40 SPBU Siap Beroperasi di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2019

14 Mei 2019 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPBU Rest Area 287 tol Pejagan-Pemalang. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SPBU Rest Area 287 tol Pejagan-Pemalang. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)‎ mengumumkan saat mudik Lebaran 2019, terdapat 40 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beroperasi di Tol Trans Jawa untuk melayani masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selain 40 SPBU, terdapat pula 29 modular Pertashop, 11 Kiosk kemasan Pertamax, 50 motor kemasan, 5 mobile dispenser, 19 kantong BBM, dan 8 tempat istirahat Pertamina Siaga yang siap melayani kebutuhan BBM masyarakat.
"‎Di Jawa, kita sudah tersedia sarana tol. Kami pastikan kebutuhan BBM terpenuhi," kata Manager PSO Fuel Retail PT Pertamina, Agus Taufik saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta, Selasa (14/5).
Dia menjelaskan, pengisian BBM alternatif seperti motor kemasan disediakan karena banyak rest area di Tol Trans Jawa dioperasikan secara fungsional. Untuk motor kemasan, nantinya motor Pertamina akan mendatangi masyarakat yang butuh BBM di dalam tol.
Pertamina, Rest Area KM 57 Foto: Puti Cinintya Arie Safitri /kumparan
Tak hanya di Trans Jawa, persiapan serupa juga dilakukan di Trans Sumatera. Saat ini, tol Trans Sumatera banyak yang masih beroperasi secara fungsional. Agus menjelaskan untuk Tol Trans Sumatera, terdapat 6 SPBU modular yang dioperasikan.
ADVERTISEMENT
"Kami kira cukup dengan 6 SPBU modular saja, itu kan masih fungsional juga. Kami juga kan sudah sudah banyak siapkan tempat pengisian BBM yang lain," jelasnya.
Pada mudik Lebaran‎ 2019, Pertamina memprediksi penggunaan BBM naik 15,8 persen, dari 92.593 Kilo Liter (KL) per hari naik menjadi 107.206 KL per hari. Agus memastikan, stok yang tersedia saat ini bisa memenuhi kebutuhan.
"Badan usaha di bidang BBM yaitu Pertamina, AKR Corporindo, Shell Indonesia, Total Oil Indonesia, Vivo Energy Indonesia, dan Aneka Petroindo Raya," jelas Anggota Komite BPH Migas, Sumihar Panjaitan.