5 Infrastruktur Kelistrikan Baru Perkuat Sumsel

1 April 2019 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) memberi keterangan kepada wartawan usai meninjau PLN Ungaran.
 Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) memberi keterangan kepada wartawan usai meninjau PLN Ungaran. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan 5 Infrastruktur kelistrikan yang terdiri dari GIS (Gas Insulated Swicthgear) GIS, GI, dan SKTT yang ditandai dengan penandatanganan prasasti.
ADVERTISEMENT
Diharapkan dengan diresmikannya ini bisa memenuhi kebutuhan listrik sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya listrik yang andal di Sumatera Selatan.
Turut hadir dalam acara tersebut Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana, Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto, Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya. Peresmian tersebut dilakukan di PT PLN Unit Pelaksana Transmisi yang berada di Jalan Demang Lebar Daun, Sumatera Selatan, Minggu (31/3).
Hadir juga dalam acara tersebut jajaran PT PLN UP3B Sumatera Unit Pelaksana Transmisi Palembang dan PLN Persero Unit Pembangunan Pembangkit Sumatera Unit Pelaksana Proyek Pembangunan Sumatera 7, General Manager PT PLN Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bangka Belitung (WS2JB).
“Kami ucapkan terima kasih kepada PLN yang telah membangun infrastruktur ketenagalistrikan yang lebih baik untuk masyarakat, di mana Sumsel merupakan salah satu provinsi lumbung energi nasional. Diharapkan dengan peresmian ini bisa meningkatkan keandalan listrik di Sumsel,” kata Jonan dalam keterangan tertulis, Senin (1/4).
ADVERTISEMENT
Jonan menambahkan untuk keandalan GIS, pemasoknya ada dua, dan bisa saling mem-back up. Biasanya disalurkan untuk layanan VVIP dan premium.
“Kami sepakat, sampai akhir tahun 2019 untuk transmisi dan gardu induk 275 kV akan selesai. Untuk dua tahun ke depan Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV akan kita realisasikan, seluruh jaringan di Sumatera akan menjadi satu seperti di Jawa dan Bali,” ujarnya.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo menambahkan, pentingnya listrik sebagai kebutuhan dasar pembangunan, untuk itu terus dilakukan upaya peningkatan keandalan dan pasokan di seluruh wilayah. Untuk daerah Sumatera, hambatan terbesar yakni ada beberapa daerah transmigrasi yang sulit dijangkau.
Namun PLN menyatakan terus berupaya untuk mengatasi semua hambatan agar seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati listrik.
ADVERTISEMENT
“Saat ini rasio elektrifikasi di Sumatera Selatan sudah mencapai 91 persen, Insyaallah ke depan tidak ada pemadaman lagi,” jelasnya.
Pasokan listrik di Provinsi Sumatera Selatan aman dan andal dengan kapasitas pembangkit 1.358 MW dengan beban puncak 705 MW. Keandalan penyediaan listrik di Sumatera Selatan tersebut selain didukung dari jumlah kapasitas pembangkit itu sendiri juga didukung dengan Sistem Interkoneksi Tegangan Ekstra Tinggi Sumatera 275 kV dan Sistem Interkoneksi Tegangan Tinggi Sumatera 150 kV dan sistem 70 kV.
Adapun proyek yang diresmikan pada Proyek Kelistrikan di Wilayah Sumatera Bagian Selatan, yaitu:
1. GIS (Gas Insulated Switchgear) 150 kV Kota Barat dengan kapasitas 1 x 60 MVA yang merupakan instalasi GIS pertama di Sumatera Bagian Selatan,
ADVERTISEMENT
2. GI 150 kV Gandus kapasitas sebesar 1x30 MVA dan 1x60 MVA dengan total kapasitas 90 MVA
3. GI 150 kV Kenten dengan kapasitas 2x60 MVA total kapasitas sebesar 120 MVA
4. GI 150 kV Kayu Agung dengan kapasitas 1x60 MVA.
5. SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) 150 kV Kota Barat – Gandus sepanjang 5,1 kms yang merupakan Instalasi SKTT pertama di Sumatera Bagian Selatan.
Wiluyo menyatakan, beroperasinya kelima proyek di atas memberikan manfaat yang besar untuk sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang.
“Meningkatkan keandalan suplai energi Listrik Kota Palembang dengan terbentuknya Sistem Ring Gardu Induk 150 kV Kota Palembang yang terkoneksi dengan sistem 70 kV menjadi salah satu sumber suplai utama untuk pertumbuhan permintaan energi listrik di Kota Palembang di masa yang akan datang dan diharapkan menekan biaya pokok produksi serta memperbaiki susut dan mutu tegangan di kota Palembang karena lebih dekat dengan beban,” pungkas Wiluyo.
ADVERTISEMENT