700.000 Ton Gula Numpuk di Gudang, APTRI Minta Bulog Turun Tangan

11 Juli 2018 10:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag mengunjungi pabrik gula (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag mengunjungi pabrik gula (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) meminta Perum Bulog turun tangan, memborong gula produksi petani nasional sebanyak 700.000 ton , yang saat ini menumpuk di gudang. APTRI juga mengharapkan harga pembelian yang layak, yakni antara Rp 9.700-Rp 10.500 per kilogram (kg).
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pembina APTRI, Arum Sabil mengatakan, tidak terserapnya gula petani akibat banyaknya gula impor yang memenuhi pasar dalam negeri. Menurut Arum, gula kristal putih (GKP) yang saat ini banyak beredar, berasal dari gula mentah impor yang diolah jadi GKP.
"Pasar tidak menyerap (gula petani), padahal kita belum swasembada. Hal itu karena banyaknya GKP yang beredar di pasar hasil dari pengolahan gula mentah impor. Saya berharap, GKP dari gula mentah impor dihentikan karena mengganggu suplai dan permintaan dalam negeri," kata Arum.
Menurutnya APTRI telah menemui Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk memerintahkan Perum Bulog menyerap gula petani. Untuk mendorong Perum Bulog memborong gula petani, APTRI juga meminta Enggar menyurati Menteri BUMN Rini Soemarno.
Petani memanen tebu di Sidoarjo (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
zoom-in-whitePerbesar
Petani memanen tebu di Sidoarjo (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
"Karena kan Menteri BUMN itu bos-nya Bulog. Jadi di surat tersebut nantinya akan ditegaskan pula, kalau ada kerugian akibat pembelian gula petani tersebut, maka negara yang akan menanggung," ujar Arum seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, Arum berharap koordinasi pemerintah untuk menyerap gula petani, berjalan lebih baik dan dipersiapkan. Koordinasi antara Kemendag, Kementerian BUMN, dan Kemenko Perekonomian harus lebih baik, sehingga pengaturan impor dan penyerapan gula petani menguntungkan semua pihak.
Pada Mei lalu, pemerintah telah memutuskan impor gula mentah sebanyak 1,1 juta ton, untuk kemudian diolah menjadi gula kristal putih. Dari impor sebanyak itu, Kemendag telah menerbitkan izin impor sebanyak 635.000 ton.
Mendag mengunjungi pabrik gula (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag mengunjungi pabrik gula (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Produksi gula nasional ditaksir sekitar 2,2 juta ton. Sementara kebutuhan gula nasional mencapai 2,9 juta ton, dengan rata-rata kebutuhan gula per bulan berkisar antara 200-225 ribu ton. Khusus pada Ramadhan lalu, kebutuhan gula tersebut diperkirakan naik sekitar 20% dari kebutuhan rata-rata bulanan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gula pasir sebesar Rp12.500 per kg. Langkah tersebut tercatat efektif khususnya untuk ritel-ritel modern yang tidak memiliki rantai distribusi panjang dalam penyaluran komoditas tersebut.