79% Stok Beras di Gudang-gudang Bulog Karawang Berasal dari Impor

24 Mei 2018 22:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gudang Pengadaan Bulog di Karawang, Jawa Barat (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gudang Pengadaan Bulog di Karawang, Jawa Barat (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perum Bulog memiliki beberapa gudang dengan total kapasitas 38 ribu ton di Karawang untuk menyimpan stok beras. Karawang merupakan salah satu daerah lumbung beras nasional.
ADVERTISEMENT
Dari 38 ribu ton beras yang saat ini disimpan di gudang-gudang Bulog tersebut, 30 ribu ton atau 79% di antaranya berasal dari impor. Sisanya 8 ribu ton atau 21% berasal dari pengadaan dalam negeri, dibeli dari petani lokal.
"Lebih banyak beras impor 30 ribu ton. Kita beras impor kan stok kita 38 ribu ton, nah 30 ribu di antaranya impor," ujar Wakil Kepala Divre Bulog Karawang, Khuardi, saat ditemui di Gudang Pengadaan Purwasari II, Karawang, Kamis (24/5).
Gudang Pengadaan Bulog di Karawang, Jawa Barat (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gudang Pengadaan Bulog di Karawang, Jawa Barat (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Khuardi menambahkan, stok beras di gudang Purwasari II sendiri, salah satu gudang Bulog di Karawang, saat ini sebanyak 7.819 ton. Jumlah tersebut terbagi menjadi beras komersial dan beras PSO (Public Service Obligation) atau beras subsidi.
ADVERTISEMENT
"Posisi lokasi Purwosari II, stok kita yang tersedia PSO 519 ton dan beras komersial 7.300 ton itu pengadaan di tahun 2018, untuk bansos untuk bencana alam dan kepentingan lainya," tambahnya.
Beras impor yang terdapat di gudang beras Karawang Purwasari II terbagi menjadi beberapa jenis. Pertama beras impor Thailand dengan tingkat kepecahan 15% dan 5%, serta beras impor Vietnam dengan tingkat kepecahan 15%.
"Ini pusat yang di Karawang, jenis ini Thaliand 15%, ada yang Thailand 5%, dan Vietnam 15%," ucapnya.
Nantinya beras tersebut akan dijual di pasaran dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). HET beras yang ditetapkan Kemendag Rp 9.450 per kg, sedangkan Bulog akan menjual beras dengan harga di bawah itu.
ADVERTISEMENT
"Di pasaran harga beras medium, untuk premium operasi medium Rp 8.100 per kg. Tapi untuk yang Thailand 5% belum ada izin untuk digelontorkan ke pasar," tutupnya.