Ada 558 Pekerja Asing di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

11 Desember 2018 18:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Rini tinjau pengerjaan proyek kereta cepat (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Rini tinjau pengerjaan proyek kereta cepat (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN mencatat proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.946 orang. Dari total pekerja itu, sebanyak 558 orang merupakan tenaga kerja asing (TKA).
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan tenaga kerja asing di proyek pembangunan kereta cepat tersebut sebagian besar menempati posisi staf.
"Paling banyak posisinya sebagai staf, insinyur atau pekerja yang memiliki keahlian sebanyak 373 orang. Lalu untuk posisi manajer atau project manager sebanyak 167 orang," kata Aloy di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/12).
Sementara sisanya, 14 orang menempati posisi general manager, 3 orang project director/deputy project director, dan 1 orang penerjemah. Aloy mengklaim tidak ada TKA China yang menempati posisi pekerja paling bawah.
TKA itu seluruhnya di bawa oleh perusahaan China yang tergabung dalam konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Perusahaan China yang paling banyak membawa TKA China adalah Sinohydro sebanyak 388 orang, China Railway Group Limited sebanyak 119 orang.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk pekerja lokal jumlahnya sebanyak 1.388 orang. Pekerja lokal paling banyak mengisi posisi unskill labour atau pekerja tanpa keahlian sebanyak 768 orang.
Sementara untuk posisi staff, insinyur atau pekerja yang memiliki keahlian sebanyak 547 orang. Lalu posisi manajer atau project manager sebanyak 38 orang, penerjemah 32 orang, general manajer 2 orang dan project director/deputy project director sebanyak 1 orang.