Ada Kecelakaan di Tambang Bawah Tanah Freeport, Investigasi Dilakukan

4 April 2019 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengolahan mineral PT Freeport. Foto: Antara
zoom-in-whitePerbesar
Pengolahan mineral PT Freeport. Foto: Antara
ADVERTISEMENT
PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal melakukan investigasi di area tambang bawah tanah yang menjadi tempat terjadinya kecelakaan kerja, yakni di area Ore Bin 6, Mile Post 74, Tembagapura.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan di area ini terjadi pada Rabu (3/4) pukul 16.07 WIT yang membuat 2 pekerja mereka hilang. Penyebab kecelakaan adalah jatuhnya material yang berisi lumpur dari jalur pengangkutan batuan bijih di area Ore Bin 6, Mile Post 74, Tembagapura.
"Para petugas Geo Engineering dan Inspektur Tambang tengah dan akan melakukan investigasi di lokasi kejadian," kata VP Coprorate Communication PTFI Riza Pratama saat dihubungi kumparan, Kamis (4/4).
Empat pekerja menjadi korban dalam kejadian ini. Dua di antaranya berhasil diselamatkan pada Rabu sore ketika material dari Pit Grasberg keluar dengan cepat melalui area Ore Bin 6 ketika perbaikan sedang dilakukan pada sebuah feeder di area tersebut.
"Tim Rescue terus mencari dua karyawan yang hilang setelah dua karyawan lain diselamatkan. Dua korban selamat dengan cedera ringan telah dievakuasi dan masih dalam observasi pihak medis di rumah sakit," ujar Riza.
ADVERTISEMENT
Riza juga menegaskan, kecelakaan ini tidak mengganggu operasional tambang di sekitarnya. Kata dia, aktivitas tetap berjalan seperti biasa.
Hal yang sama juga disampaikan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono. Kata dia, aliran lumpur yang jatuh merupakan kejadian yang biasa di tambang underground.
Dia pun menegaskan, kecelakaan ini bukan berarti tambang bawah tanah longsor dan area tambang ambruk.
"Ya itu mud flow (aliran lumpur) di dalam tanah itu. Suatu kejadian yang biasa lah, artinya sering terjadi. Ini mud flow aja di tambang dalam. Tapi dengan adanya luncuran lumpur dan sebagainya mestinya enggak ganggu lah," tuturnya.
Seperti dikutip dari Bumi Papua, dua pekerja yang hilang di area PT Freeport Indonesia, bernama Kawi Yanto Waroy dan Taufik Adnin Rasyid.
ADVERTISEMENT
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto menuturkan, jumlah material yang sudah dikeluarkan sebanyak 22 Buckek dan jarak terowongan yang sudah dibersihkan sejauh 10 hingga 15 meter dan perkiraan yang belum dibersihkan menuju lokasi awal sejauh 10 hingga 15 meter.