Ada Persoalan Baru Perang Dagang AS-China, Wall Street Menurun

20 Maret 2019 7:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bursa saham AS atau Wall Street sedikit menurun pada penutupan perdagangan Selasa (19/3). Investor masih mengharapkan penegasan sikap kebijakan Bank Sentral AS yang melunak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perang dagang AS dan China kini memunculkan persoalan baru. Hal ini membuat indeks Dow dan S&P mencatatkan penurunan di akhir sesi.
Dilansir Reuters, Rabu (20/3), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 26,72 poin atau 0,1 persen menjadi 25.887,38, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 0,37 poin atau 0,01 persen menjadi 2.832,57, dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 9,47 poin atau 0,12 persen menjadi 7.723,95.
Saham finansial membebani ketiga indeks saham utama AS, menyusul adanya laporan bahwa China kembali meminta pembicaraan perdagangan dengan AS.
"Ketakutan perdagangan telah mengangkat kekhawatiran Trump, bahwa China sedang menghindari beberapa kesepakatan yang telah mereka buat dalam negosiasi sejauh ini," kata Chris Zaccarelli, Kepala Investasi Alliance di Charlotte, NC.
ADVERTISEMENT
Hal itu juga dibenarkan Wakil Presiden di BB&T Wealth Management Birmingham, Bucky Hellwig. Menurut dia, China menolak sejumlah persyaratan dalam negosiasi perdagangan.
"China tampaknya menolak keras beberapa persyaratan negosiasi perdagangan. Dan bagi saya sepertinya ada kegelisahan menjelang pengumuman The Fed," katanya.
Selama dua hari ini, Bank Sentral AS atau The Fed mengadakan pertemuan kebijakan. Para investor memperkirakan adanya sedikit perubahan pendekatan dari The Fed untuk kenaikan suku bunga.
Ringkasan proyeksi ekonomi atau titik plot (proyeksi bank sentral tentang kenaikan suku bunga) yang akan dirilis pada hari ini, akan diteliti dengan cermat untuk mengetahui petunjuk tentang sejauh mana kesabaran bank sentral.
Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping Foto: Reuters/Damir Sagolj
"Titik plot secara konsisten lebih tinggi daripada kenyataannya, sehingga kredibilitas belum sebaik itu. Tapi itu memberi kami gambaran pada apa yang dipikirkan anggota FOMC," kata Hellwig.
ADVERTISEMENT
Dari 11 sektor utama S&P 500, delapan ditutup di zona merah, dengan utilitas dan keuangan mencatat penurunan persentase terbesar.
Saham Ford Motor Co naik 1,5 persen setelah pembuat mobil mengumumkan akan meningkatkan produksi SUV-nya yang menguntungkan di AS.
Platform pengiriman makanan online Grubhub Inc turun 8,4 persen setelah Keybanc memperingatkan pengurangan pelanggan dan retensi pengguna.
Nvidia Corp mengakhiri sesi naik 4,0 persen di tengah berita bahwa perusahaan telah bermitra dengan Softbank Group Corp dan LG Uplus Corp untuk menyebarkan server cloud gaming di Jepang dan Korea Selatan akhir tahun ini.
Pembuat chip memberikan dorongan terbesar untuk Philadelphia SE Semiconductor Index, yang telah melonjak hampir 22 persen sepanjang tahun ini.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 7,33 miliar saham, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 7,56 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
ADVERTISEMENT