Ada Pungli di Dermaga Pulau Bokori, Warga Minta Tolong Menhub

8 Mei 2018 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dermaga utama masuk Pulau Bokori. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dermaga utama masuk Pulau Bokori. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pulau Bokori menjadi salah satu tujuan wisata di Kendari, Sulawesi Tenggara. Pulau ini banyak dilirik wisatawan sejak 2015 silam, mulai dari domestik hingga luar negeri.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, dermaga yang menjadi pintu masuk Pulau Bokori dikuasai segelintir orang. Menurut salah satu warga asli Pulau Bokori, dermaga itu dikuasai oleh orang kepercayaan pejabat tinggi Sulawesi Tenggara.
“Dermaga di sana kan jadi pintu masuk wisatawan ke sini tapi dikuasai oleh segilintir orang. Bisa dibilang dikuasai oleh orang pribadi. Ada pihak kedua dan ketiga, bukan warga di sini. Dia dulu di Kolaka,” katanya kepada kumparan (kumparan.com) di Pulau Bokori, Kendari, Selasa (8/5).
Dermaga utama masuk Pulau Bokori. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dermaga utama masuk Pulau Bokori. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Padahal dermaga yang saat ini tengah dibangun dan dipercantik menjadi satu-satunya pintu masuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai dan laut Bokori.
Warga yang memiliki kapal untuk antar jemput wisatawan ke Pulau Bokori melalui dermaga itu harus mendapat persetujuan tidak tertulis dengan yang 'memiliki' dermaga itu.
ADVERTISEMENT
Ada pungutan liar (pungli) yang harus disetor pemilik kapal di Pulau Bokori, kira-kira Rp 5.000 setiap sekali jalan. “Iya kita bayarlah ke sana jadinya. Padahal dermaga itu kan fasilitas umum. Dibangun Dinas Perhubungan di sini, tapi kita enggak boleh keluar masuk sana dengan gampang,” ujarnya.
Keindahan Pulau Bokori. (Foto: Antara/Jojon)
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan Pulau Bokori. (Foto: Antara/Jojon)
Warga Pulau Bokori sudah pernah menyampaikan hal ini ke Dinas Perhubungan setempat, hanya saja tidak pernah direspons. Dia pun berharap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bisa membantu.
“Di sini kita punya desa wisata, hanya kendalanya yang punya wisata dianaktirikan. Setelah jadi wisata, penghuni asli sini dikorbankan karena transportasi antar jemput tidak dibiarkan masuk. Saya berharap Pak Menteri (Budi Karya) bisa melihat dermaga ini yang dikuasai secara pribadi,” harapnya.
ADVERTISEMENT
Pulau Bokori merupakan pulau wisata yang mulai diperhitungkan. Selain aksesnya yang gampang, masuk ke sini hanya pun hanya perlu bayar Rp 6.000 (di luar ongkos sewa perahu). Dulunya, Pulau Bokori dihuni oleh warga asli sejak 1960-an.
Pemerintah setempat lalu merolakasi semua warga secara bertahap sejak tahun 1986 untuk pindah ke daratan di seberang pulau. Tahun 1990-an, Pulau Bokori benar-benar kosong dan mulai dibangun vila, dermaga kecil, taman, dan fasilitas lainnya untuk dijadikan pulau wisata.