Ada Rencana Tarif Impor Baja, Wall Street Ditutup Bervariasi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Kamis (8/3), indeks saham Dow Jones (DJI) melemah 82,76 poin atau 0,33% menjadi 24.801,36. Indeks saham S&P 500 (SPX) turun 1,32 poin atau 0,05% menjadi 2.726,8. Indeks saham Nasdaq (IXIC) menguat 24,64 poin atau 0,33% menjadi 7.396.
Pada awal perdagangan, indeks saham S&P 500 susut 0,97%. Investor khawatir Presiden AS Donald Trump akan mengobarkan perang dagang seiring langkahnya mengenakan tarif impor 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium.
Apalagi penasihat ekonomi Trump Gary Cohn mengundurkan diri usai Trump mengumumkan rencana tersebut. Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Sanders menuturkan, Presiden Trump akan menandatangani 'sesuatu' pada akhir pekan ini. Kemungkinan terkait pengenaan tarif impor baja dan aluminium. Ada potensi Meksiko dan Kanada dikecualikan.
ADVERTISEMENT
"Ini sebabnya pasar mengurangi kerugian jika bukan pengenaan tarif impor 25% yang cepat. Apa yang akan terjadi belum didefinisikan. Ini membuat investor agak khawatir," ujar Janna Sampson, Chief Investment Officer OakBrook Investments LLC.
Indeks saham Dow Jones melemah didorong sektor saham manufaktur antara lain Caterpillar turun 1,5% dan saham Boeing melemah 0,5%. Kedua saham ini mengalami tekanan sejak pengumuman rencana pengenaan tarif impor aluminium dan baja.
Sementara sektor saham energi mengalami koreksi paling tajam di antara 11 sektor saham. Sektor saham energi turun 0,8% usai harga minyak melemah 2% lantaran kenaikan persediaan AS.
Indeks saham Russell 2000 yang berisi saham kapitalisasi kecil mencatatkan performa baik. Indeks saham itu naik 0,8%. Indeks saham sektor teknologi menguat 0,6%.
ADVERTISEMENT
Kenaikan saham Facebook sebesar 2,2% dan saham Autodesk menguat 14,9% mendorong sektor saham tersebut.
Volume perdagangan saham tercatat 6,74 miliar saham. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 sesi sekitar 7,79 miliar saham.