Ada Sambungan Listrik, Pendapatan Perajin Tenun NTT Naik 2 Kali Lipat

15 Agustus 2019 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perajin Tenun di NTT yang Dapat Sambungan Listrik Gratis. Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Perajin Tenun di NTT yang Dapat Sambungan Listrik Gratis. Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Senyum bahagia tersungging di wajah Dominica Rinesi, seorang perajin tenun di Desa Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Akhirnya dirinya bisa merasakan cahaya listrik, setelah diberikan bantuan listrik gratis dari PLN dan Kementerian ESDM pada Rabu (14/8).
ADVERTISEMENT
Menurut Ibu dua anak ini, sebelum ada listrik dirinya hanya berhasil menyelesaikan 1 kain tenun ukuran besar dalam satu bulan, namun dengan masuknya listrik dirumah mereka, dirinya mampu menyelesaikan 3-4 kain tenun dalam satu bulan, artinya pemasukan keluarga naik hingga 2 kali lipat.
Ia menuturkan, kain tenun merupakan sumber penghasilan tambahan untuk menyekolahkan kedua anaknya, Raimond Aldino Runesi dan Elizabeth Runesi, yang saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar.
Penyerahan Bantuan Sambungan Listrik Gratis di Desa Sonraen, NTT. Foto: Dok. Kementerian ESDM
Satu kain tenun biasanya dibanderol dengan harga Rp 300 ribu-1,5 juta. Dengan makin banyak dirinya berhasil menyelesaikan kain tenun maka tambahan rezeki pun akan semakin meningkat.
Sebelum ada listrik biasanya Dominica hanya mampu menenun dari pagi hingga sore hari, karena malam harinya penerangan terbatas hanya dari pelita, sementara bagi keluarganya untuk membeli bahan bakar pelita terlalu mahal.
ADVERTISEMENT
"Dulu satu bulan keluarga kami harus mengeluarkan uang sebesar 75 ribu rupiah untuk membeli minyak sebagai bahan bakar pelita, namun sekarang dengan adanya listrik, kami hanya perlu menyisihkan Rp 20 ribu-30 ribu untuk 2 bulan," ungkap Dominica.
Diakui Dominica, kehadiran listrik sangat penting untuk keluarganya, selain kini dirinya bisa menenun lebih banyak baik di pagi maupun malam hari, yang terpenting adalah anaknya bisa belajar dengan tenang di malam hari, dan diharapkan prestasi belajarnya pun meningkat.
"Anak kami bisa belajar di malam hari adalah hal yang sangat kami syukuri, sebelumnya ketika pakai pelita, anak-anak mengeluh sakit mata karena terkena asap pelita," ungkapnya.
Aldino saat belajar bersama ayahnya. Foto: Moh Fajri/kumparan
Selain itu karena ada listrik, keluarganya bisa mendapatkan informasi dari luar desa, maklum desa mereka sangat jauh dari kota, jadi masuknya informasi sangat penting bagi keluarga tersebut.
ADVERTISEMENT
Wilayah Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu wilayah yang sedang digalakkan percepatan listrik desanya. Hal ini demi mengejar target rasio elektrifikasi di daerah tersebut.
Pembangunan kelistrikan desa yang tengah digarap PLN mandapatkan apresiasi dari Lurah setempat, Is Ataupah yang mengungkapkan sejak adanya listrik banyak membantu kegiatan warga dan meningkatkan perekonomian warga.
"Bantuan listrik gratis adalah hal yang ditunggu-tunggu warga, kami akan membantu untuk proses pelistrikan dan juga perawatannya," pungkas Is Ataupah.