Ada Terminal Kijing, Inalum Bikin Smelter di Kalimantan Barat

12 April 2018 8:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencanangan Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencanangan Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II memulai pembangunan Terminal Kijing yang terletak di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Adapun terminal itu merupakan bagian dari Pelabuhan Pontianak.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Terminal Kijing tampaknya tak disia-siakan oleh beberapa BUMN untuk mengembangkan sayap bisnisnya, termasuk PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum selaku induk usaha holding BUMN pertambangan.
Saat ini, Inalum berencana membangun pabrik pemurnian alias smelter di Mempawah, Kalimantan Barat. Adapun smelter itu dibangun untuk mengolah bijih bauksit menjadi alumina agar memiliki nilai tambah. Selama ini, Kalimantan Barat hanya mengekspor bauksit mentah.
"Kita bangun di situ karena dekat Pelabuhan Kijing ya," ujar Corporate Secretary Inalum, Ricky Gunawan, saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (12/4).
Smelter milik Inalum tersebut diproyeksikan dapat memproduksi 1 juta ton alumunium oksida. Adapun pembangunan smelter ditargetkan dimulai pada awal 2019, atau saat Terminal Kijing jelang beroperasi.
"Lokasi pembangunannya sekitar 7 kilometer dari Pelabuhan Kijing. Kita punya lahan sendiri untuk membangunnya," ujar Ricky.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data PT Pelindo II, Kalimantan Barat merupakan produsen bauksit, kayu, minyak sawit, dan karet. Rencananya dalam kawasan Terminal Kijing akan terbangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengolah komoditas itu agar memiliki nilai tambah.
"Rencananya KEK ini dibangun di atas lahan seluas 5.000 hektare. Dari jumlah itu, sekitar 317 hektare nantinya akan dikembangkan oleh PT Antam," ucap Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya.