Adaro Siap Serap 600 Kiloliter B20 Tahun Ini

30 Agustus 2018 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Biodiesel (Foto: Reuters/Mike Blake)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biodiesel (Foto: Reuters/Mike Blake)
ADVERTISEMENT
Pemerintah mewajibkan penggunaan bahan bakar solar dicampur dengan Biodiesel 20 persen atau B20 untuk kendaraan dan alat produksi sektor non subsidi (PSO). Salah satunya adalah sektor pertambangan.
ADVERTISEMENT
Atas aturan itu, PT Adaro Energy Tbk menyatakan kesiapannya mengikuti aturan pemerintah. Direktur Teknologi PT Adaro Power yang tidak lain adalah anak usaha Adaro Energy, Adrian Lembong, mengatakan perusahaannya akan menyerap B20 sebanyak 500-600 kiloliter (KL) pada tahun ini.
“Kita sih ikut ya. Kita kerja sama dengan Pertamina. BBM kita ambil dari sana. Volumenya sekitar 500-600 kiloliter,” kata Adrian saat ditemui di Lunchtalk Adaro Power dalam The 7th EBTKE Conex 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (30/8).
Lunchtalk Adaro Power Goes to Renewable Energy di Balai Kartini (30/8) (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lunchtalk Adaro Power Goes to Renewable Energy di Balai Kartini (30/8) (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Adrian menambahkan B20 akan digunakan untuk alat-alat manufaktur perusahaan. Saat ini, semua alat itu sudah siap dijalankan dengan B20.
Equipment manufacture kita juga sudah siap,” lanjutnya.
Perluasan penggunaan B20 merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo. Ini dilakukan untuk mengurangi impor BBM agar defisit neraca perdagangan berkurang di tengah pelemahan rupiah atas dolar AS. Penerapan B20 ke sektor nonsubsidi efektif berlaku pada 1 September 2018.
ADVERTISEMENT