Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 6,1 Triliun di Semester I 2019

21 Agustus 2019 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers PT Adhi Karya Tbk dalam Public Expose 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (20/8). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers PT Adhi Karya Tbk dalam Public Expose 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (20/8). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru hingga Juli tahun 2019 senilai Rp 6,1 triliun. Angka ini naik 13 persen dibandingkan periode sama tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan ADHI, Enthus Asnawi, mengatakan kontribusi terbesar masih didominasi lini bisnis konstruksi dan energi yang mencapai 80,7 persen. Sedangkan, sisanya perolehan lini bisnis properti 19,1 persen, dan lini bisnis lainnya 0,2 persen
"Hingga bulan Juli 2019, ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,1 triliun (di luar pajak), tumbuh 13 persen dibandingkan perolehan kontrak baru di bulan sebelumnya yang mencapai Rp 5,4 triliun," ungkap Enthus di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (21/8).
Konferensi Pers PT Adhi Karya Foto: Abdul Latif/kumparan
Berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terbesar berasal dari proyek gedung sebesar 74,6 persen, diikuti proyek infrastruktur lainnya sebesar 21,8 persen. seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC.
Sementara, pihaknya menambahkan segmentasi sumber dana berasal dari realisasi kontrak baru itu didominasi berasal dari BUMN 75,6 persen, lalu pemerintah sebesar 16,8 persen, dan swasta atau lainnya sebesar 7,6 persen.
ADVERTISEMENT
Pencapaian kinerja ADHI hingga Juni 2019, yaitu memperoleh laba bersih sebesar Rp 215 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yakni Rp 212,7 miliar. Sedangkan, pencapaian pendapatan usaha di semester I tahun 2019 yakni sebesar Rp 5,4 triliun.
"Realisasi belanja modal ADHI hingga Juni 2019 sebesar Rp 404,8 miliar atau 18,5 persen dari target Rp 2,2 triliun. Rincian belanja modal sebesar Rp 312,6 miliar untuk penyertaan modal anak usaha dan sisanya berupa investasi aset tetap," pungkasnya.