AirAsia Patok Target 90 Juta Penumpang di 2018

16 Mei 2018 21:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penghargaan pada penumpang ke 500 juta AirAsia. (Foto: Dok. Air Asia)
zoom-in-whitePerbesar
Penghargaan pada penumpang ke 500 juta AirAsia. (Foto: Dok. Air Asia)
ADVERTISEMENT
Setelah beroperasi lebih dari 16 tahun, AirAsia sudah bisa menerbangkan 500 juta penumpang. Angka setengah miliar itu dicapai pada 18 Maret 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan asal negeri jiran Malaysia itu, telah mematok target baru untuk jumlah penumpang yang akan diterbangkan pada 2018 ini. "Tahun ini kami menargetkan, secara grup, hampir 90 juta penumpang. Dari target itu, Indonesia saja ditarget sekitar 6 juta penumpang," kata Direktur Utama PT AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan, saat ditemui di Bangkok, Thailand.
Dendy mengakui bahwa jumlah penumpang pada tahun 2017 lalu turun dibandingkan tahun sebelumnya. Namun menurut dia, angka penurunan penumpang di tahun 2017 tidak besar dan lebih disebabkan karena faktor eksternal.
Salah satu penyebabnya, jelas dia, ketika Gunung Agung di Bali yang sempat aktif dan meletus pada akhir tahun 2017.
Pesawat AirAsia. (Foto: Reuters/Lai Seng Sin)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat AirAsia. (Foto: Reuters/Lai Seng Sin)
"Kami harus menghadapi banyak pembatalan. Travel warning keluar dari pemerintah China dan Jepang. Itupun kami masih positif angkanya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Dendy optimistis target penumpang pada tahun 2018 tetap akan tercapai. Ia pun yakin AirAsia bisa bersaing dengan maskapai lain dalam harga, inovasi, hingga keragaman destinasi.
"Kami adalah LCC (Low Cost Carrier/Maskapai bertarif murah) Asia pertama yang mendapatkan approval dari FAA untuk terbang ke Amerika," ujar Dendy.
"Jadi misal dari Jakarta. Jakarta ke Kuala Lumpur, Kuala Lumpur ke Osaka, Osaka ke Honolulu. Kami juga punya flight ke Maldives, selama ini orang lihat Maldives as a luxury market," imbuh dia.