Akademisi Desa 4.0 Dorong Wirausaha di Perdesaan

7 Juli 2018 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wirausaha (Foto: Picjumbo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wirausaha (Foto: Picjumbo)
ADVERTISEMENT
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berupaya untuk meningkatkan program pengembangan desa dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satunya melalui Akademi Desa 4.0.
ADVERTISEMENT
Akademi Desa 4.0 merupakan program yang dibuat pemerintah karena masih banyaknya distorsi informasi antara mayarakat kota dan pedesaan. Selain itu, program tersebut juga merupakan upaya mendukung Indonesia 4.0 sekaligus sebagai respons positif terhadap Industri 4.0.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes PDTT Anwar Sanusi menjelaskan, saat ini pemerintah mendorong peningkatan SDM dengan berbagai program yang ada dalam Akademisi Desa 4.0. Salah satunya pengelolaan bisnis atau wirausaha bagi masyarakat di perdesaan, yakni dengan cara mendorong produk unggulan yang ada di desa.
"Itu bukan semata-mata sebuah pendidikan tinggi. Kami ada sebuah area yang secara sistematis dan terintegrasi untuk orang-orang desa dengan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Purkades)," ujarnya kepada kumparan, Sabtu, (7/7).
Saat ini program Akademi Desa 4.0 mulai dijalankan. "Kami kemarin canangkan, sekarang itu kami godok artinya sudah mulai dijalankan. Contohnya kemarin ada desa urban yang lahannya sempit. Kami kan tidak mungkin punya tanah yang besar oleh karenanya kami membuat hidroponik di lahan sempit bisa memproduksi itu yang kami latih kelompok masyarakat dan pengetahuan-pengetahuan seperti itu tinggal mengemas dan memasarkan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Anwar berharap, program tersebut dapat dilakukan di berbagai balai latihan masyarakat yang tersebar di Indonesia. Selain itu diharapkan adanya dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga lainnya untuk mengembangkan program Akademi Desa 4.0 ke depan.
"Di Indonesia ada 8 balai latihan masyarakat, Yogyakarta, lalu cakupan Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Sebagian desa sudah kami bantu hidroponik kalau bisa dilakukan dengan kementerian lain, kami kan tinggal jadi koordinator aja," pungkasnya.