Akan Tambah Rangkaian untuk Mudik, KAI Tunggu Sertifikasi Kereta INKA

24 Februari 2019 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta Api Melintasi Cirahong Foto: Flickr/Alpinus David
zoom-in-whitePerbesar
Kereta Api Melintasi Cirahong Foto: Flickr/Alpinus David
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyiapkan 356 kereta api (KA) untuk mudik Lebaran tahun ini. KAI juga menyediakan 50 KA tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, kursi pada tambahan 50 KA itu baru bisa dipesan pada H-60 Lebaran atau 2 bulan sebelum hari raya. Selain tambahan 50 KA, perusahaan juga berencana menambah rangkaian kereta lagi.
Menurut Edi, ekstra tambahan rangkaian itu berasal dari kereta buatan INKA. Tapi, perusahaan masih menuggu kereta-kereta tersebut lolos sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.
"Selanjutnya yang sudah jadi tapi belum operasi ada 3 trainset, masih uji sertifikasi," kata dia dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (24/2).
Dia menjelaskan, 3 trainset itu merupakan bagian dari keseluruhan kereta yang dipesan KAI ke INKA pada tahun lalu. Jumlah kereta yang dipesan waktu itu berjumlah 38 trainset yang terdiri atas 438 kereta.
ADVERTISEMENT
Dari 38 trainset itu, baru 26 trainset yang sudah beroperasi. Sementara 9 trainset sisanya masih diproduksi di pabrik INKA, Madiun, Jawa Timur.
Karena itu, Edi mengatakan, tambahanan trainset dari INKA masih belum dipastikan jumlahnya. Menurut dia, KAI bakal memastikannya lagi sebulan sebelum Lebaran.
"Kalau kereta baru kan tidak serta-merta dioperasikan. Kita harap bisa tahun ini, apakah bisa sebelum Lebaran atau sesudahanya. Yang pasti tambahan yang 50 KA itu pasti," jelas dia.
Untuk masalah harga tiket, Edi tidak banyak komentar. Kata dia, hingga saa ini belum ada kebijakan baru bagi harga kereta ekonomi yang disubsidi atau masuk dalam public service obligation (PSO).
Sementara untuk non PSO, harganya disesuaikan, tergantung mitra KAI yang menjual di berbagai aplikasi lain. Tapi dia menegaskan untuk harga tiket kereta non PSO, harganya tidak boleh lebih dari Tarif Batas Atas (TBA) yang ditetapkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Kenaikan harganya disesuaikan dengan TBA sesuai rute, beda-beda," ucapnya.
Ilustrasi arus mudik di stasiun KA Foto: Hafidz Mubarak A./ANTARA
Sementara itu, untuk mengantisipasi keamanan selama perjalanan, Edi juga menjelaskanya pihaknya bekerja sama dengan pihak terkait, seperti Polisi dan TNI.
Kata dia, untuk menjaga titik rawan, perusahaan akan melakukan pengawasan, pengecekan, dan penjagaan dengan 1.556 TNI dan Polri, 1.564 Polsuska, dan 7.900 sekuriti.
Ada tiga kategori kejadian alam yang diantisapi perusahaan, yaitu banjir, longsor, dan tanah amblas. KAI juga telah menutup 525-600 perlintasan sebidang yang berada di Jawa dan Sumatera.
"Nanti dalam waktu dekat kita adakan inspeksi. Komisaris dan Direksi akan ancer-ancer akhir Maret dari kesiapan stasiun. Antisipasinya kita lakukan seperti keamana, utamanya di jalur Selatan rawan longsor dan di jalur Utara sering banjir," tutur Edi.
ADVERTISEMENT