Akhir 2018, Listrik dari Panas Bumi di RI Tembus 2.000 MW

26 Oktober 2018 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTP Pertamina di Ulubelu, Lampung (Foto: Dok. Pertamina)
zoom-in-whitePerbesar
PLTP Pertamina di Ulubelu, Lampung (Foto: Dok. Pertamina)
ADVERTISEMENT
Adanya 150 ribu gunung aktif yang tersebar di seluruh nusantara membuat Indonesia sangat kaya akan potensi energi dari geothermal (panas bumi).
ADVERTISEMENT
Sekitar 40 persen dari potensi energi panas bumi di seluruh dunia, yaitu 29.000 Megawatt (MW), berada dalam ring of fire di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling kaya akan panas bumi.
Uap panas bumi dapat menghasilkan listrik hingga ratusan tahun. Dari potensi sebesar 29.000 MW, kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia hingga kuartal III 2018 sebesar 1.948,5 MW. Artinya, sekitar 6,7 persen potensi panas bumi saja yang sudah dimanfaatkan.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengungkapkan bahwa pada kuartal IV 2018 ini ada 3 PLTP yang dijadwalkan beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD).
ADVERTISEMENT
Total kapasitas 3 PLTP tersebut sebesar 100 MW. Dengan demikian, pada akhir 2018 ini kapasitas terpasang PLTP di Indonesia akan mencapai 2.048,5 MW.
"Target beroperasi di Triwulan IV 2018 adalah PLTP Lumut Balai 55 MW, PLTP Sorik Marapi 40 MW, PLTP Sokoria 5 MW," kata Rida saat dihubungi kumparan, Jumat (26/10).
Dalam beberapa tahun terakhir kapasitas terpasang PLTP di Indonesia terus meningkat. Pada 2014, kapasitas terpasang PLTP baru 1.403,5 MW, lalu menjadi 1.438,5 MW di 2015, 1.643,5 MW pada 2016, tahun 2017 meningkat lagi menjadi 1.808,5 MW, dan sekarang 1.948,5 MW atau bertambah 140 MW dibanding akhir 2017. Tambahan 140 MW itu berasal dari PLTP Karaha Unit 1 30 MW dan PLTP Sarulla Unit 3 kapasitas 110 MW.
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
Sejak awal tahun ini, Indonesia telah menjadi pengguna listrik panas bumi terbesar ke-2 di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Indonesia berhasil menyalip Filipina yang memiliki kapasitas terpasang PLTP sebesar 1.870 MW.
ADVERTISEMENT
Setelah menikung Filipina, Indonesia akan melampaui AS pada 2022, sehingga Indonesia bisa nomor wahid dalam hal pengembangan panas bumi. Kapasitas terpasang PLTP di AS mencapai 3.450 MW. Dengan kata lain, pembangunan PLTP di Indonesia dikebut hingga mencapai 4.000 MW dalam 4 tahun ke depan.
Pengembangan energi terbarukan harus dikebut untuk menekan konsumsi energi fosil, terutama minyak bumi, yang cadangannya di Indonesia sudah makin menipis, hanya tinggal 10 tahun lagi.
Berdasarkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang disusun pemerintah, penggunaan energi terbarukan, termasuk panas bumi, akan ditingkatkan dari saat ini 6 persen menjadi 23 persen pada 2025. Adapun penggunaan minyak bumi ditarget turun dari saat ini 49 persen menjadi hanya 23 persen pada 2025.
ADVERTISEMENT