Akibat Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Turun USD 2,1 Miliar

7 Oktober 2019 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cadangan devisa Indonesia selama September 2019 sebesar USD 124,3 miliar, turun USD 2,1 miliar dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar USD 126,4 miliar.
ADVERTISEMENT
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ini masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Penurunan cadangan devisa pada September 2019 utamanya karena kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI.
“Penurunan cadangan devisa pada September 2019 tersebut terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di Bank Indonesia,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Senin (7/10).
ADVERTISEMENT
Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.
Untuk lebih jelasnya, berikut posisi cadangan devisa sejak awal 2019: Januari: USD 120,1 miliar Februari: USD 123,3 miliar Maret: USD 124,5 miliar April: USD 124,3 miliar Mei: USD 120,3 miliar Juni: USD 123,8 miliar Juli: USD 125,9 miliar Agustus: USD 126,4 miliar September: USD 124,3 miliar