news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aktivasi Jalur KA Yogyakarta-Borobudur Terkendala Masalah Sosial

17 April 2019 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja beraktivitas di lokasi pengerjaan proyek rel kereta api trans Sulawesi di Desa Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja beraktivitas di lokasi pengerjaan proyek rel kereta api trans Sulawesi di Desa Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
ADVERTISEMENT
Bandara Baru Yogyakarta di Kulon Progo ditargetkan dapat beroperasi pada tahun ini. Diharapkan bandara itu dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke obyek wisata di sekitar Yogyakarta, termasuk Borobudur.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyebut Kementerian Perhubungan memiliki ide untuk membuat jalur Kereta Api (KA) yang menghubungkan Bandara Baru Yogyakarta dengan Borobudur untuk memudahkan wisatawan mengakses.
"Wacana itu ada, kami ingin ada jalur KA dari bandara ke Borobudur," bebernya saat ditemui di Restoran Batik Kuring, Jakarta, Rabu (17/4).
Mewahnya Kereta Inspeksi 2 Milik PT KAI. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Semula, menurut dia, jalur KA yang dibangun ke Borobudur menggunakan rel eksisting peninggalan Belanda yang akan direaktivasi. Namun karena di atas rel itu telah terbangun bangunan, rencana tersebut diurungkan.
"Reaktivasi ini ada masalah sosial. Rel yang Yogya-Magelang itu udah jadi rumah semua, aku jalan 10 km itu sudah jadi ruko, rumah. Masalah sosial banyak," sebutnya.
Sehingga harus dibangun rel KA baru. Menurut rencana nantinya jalur KA itu akan dibangun menempel dengan jalan baru yang dibangun Kementerian PUPR pada rute Kulon Progo langsung ke Magelang, tak harus melewati jalan eksisting yang melewati Sleman.
ADVERTISEMENT
"Sekarang PU (Pekerjaan Umum) mau bikin jalan, lagi dibahas, tol atau bypass. Menurut saya kita nebeng ke Borobudur-nya untuk jalan kereta api, jadi kita menunggu PU," jelasnya.