news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Alasan Lain Kementan Harga Daging Ayam Rp 50.000/Kg: Dimainkan Broker

11 Mei 2018 18:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok ayam di Pasar PSPT (Foto: Rivi Satrianegara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Stok ayam di Pasar PSPT (Foto: Rivi Satrianegara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Harga daging ayam bergerak tak wajar menjelang Ramadhan. Pedagang di pasar tradisional menjualnya dengan harga Rp 50.000/kg.
ADVERTISEMENT
Harga jual daging ayam memang di luar ambang batas wajar. Di dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27 Tahun 2017 diatur harga daging ayam di tingkat peternak hanya Rp 18.000/kg sedangkan di tingkat ritel Rp 32.000/kg.
"Kalau harga naik jangan sampai lewat batas lah, itu harapan saya," ungkap Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita saat ditemui di Gedung Kementan, Kawasan Ragunan, Jakarta, Jumat (11/5).
Lagipula, stok daging ayam tahun ini harusnya surplus. Dia pun menghitung ketersediaan produksi daging ayam pada tahun 2018 sebanyak 3.565.495 ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi hanya sebanyak 3.047.676 ton. Sehingga terjadi surplus sebanyak 517.819 ton.
Ilustrasi Ayam (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ayam (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Maka, Ketut yakin gejolak harga daging ayam disebabkan oleh permainan segelintir orang yang dia sebut permainan broker alias pedagang perantara. Broker ini yang kerap mempermainkan harga terutama di saat kebutuhan tinggi misalnya saat menjelang Ramadhan dan Lebaran.
ADVERTISEMENT
"Ulah oknum broker yang memanfaatkan momen suasana harga yang bagus dan saat menjelang bulan puasa. Mereka ingin memanfaatkan keuntungan di bulan puasa sehingga demand meningkat. Setelah puasa dan Lebaran mereka bisa saja turun lagi," jelas Ketut.
Sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi menjelaskan rata-rata nasional harga daging ayam memang naik Rp 4.000/kg, atau dari Rp 32.000/kg menjadi Rp 36.000/kg. Dia memperkirakan penyebab harga daging ayam naik karena kenaikan harga pada pakan dan bibit ayam. Kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) salah satunya karena pakan dan bibit ayam masih harus diimpor dari negara lain.
"Pertama harga pakan naik Rp 100 sampai Rp 150 per kg karena apa? karena penguatan dolar jadi naik. Makanya konsentrat (pakan) tetap naik khususnya kita masih impor sama (harga) ayam Days Old Chicken (DOC) naik Rp 500 per ekor," kata Agung di acara diskusi pangan jelang Ramadhan yang digelar di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (11/5).
ADVERTISEMENT