Alasan Pertamina Kurangi Premium: Sudah Mulai Ditinggalkan Masyarakat

7 Maret 2018 19:58 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Pertamina (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pertamina (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menugaskan PT Pertamina (Persero) mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di luar Jawa Madura dan Bali (Jamali), pada tahun ini sebesar 7,5 juta kilo liter (KL).
ADVERTISEMENT
Angka itu jauh di atas pasokan yang diajukan Pertamina ke BPH Migas, sebesar 5 juta KL. Volume premium penugasan yang diajukan Pertamina itu, sama dengan realisasi penyaluran di tahun 2017 lalu.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, usulan BBM penugasan jenis Premium yang disalurkan ke luar Jamali di tahun 2018 mengacu pada realisasi penyaluran pada 2017.
“Ya kalau penyaluran Premium di tahun ini sebenarnya melihat realisasi penyaluran Premium di tahun lalu,” ucapnya kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (7/3).
Selain itu, Adiatma menjelaskan, besaran usulan penyaluran Premium di 2018 yang sama dengan realisasi tahun lalu tersebut juga menimbang perubahan pola konsumsi BBM masyarakat, di mana mulai meninggalkan BBM jenis Premium.
Selang tangki BBM dilengkapi pengaman. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Selang tangki BBM dilengkapi pengaman. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Karena masyarakat mulai sadar dan beralih ke Pertalite atau Pertamax, mesin kendaraan keluaran terbaru kan enggak maksimal kalau pakai Premium. Kalau permintaan banyak, tentu kita akan tambah (usulan penyaluran),” katanya.
ADVERTISEMENT
Saat disinggung mengenai kelangkaan Premium di Bandar Lampung dan Pekanbaru, dia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran. Berdasarkan penelusuran itu, Adiatma menegaskan bahwa stok Premium di dua daerah itu mencukupi.
“Cukup kok, aman. Mungkin dikarenakan itu (Premium diborong oleh pengecer) juga ya,” tegas Adiatma.