Amankan Transaksi Nasabah, BSSN Imbau Bank Pakai Sertifikat Elektronik

BRI menandatangani MoU dengan BSSN (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengimbau perbankan untuk menggunakan sertifikat elektronik (digital signature) sebagai solusi atas kebutuhan pengesahan dokumen pembukaan rekening, maupun layanan perbankan lainnya milik BSSN.

Adapun sertifikat elektronik merupakan sertifikat yang memuat identitas yang menunjukkan status subjek hukum para pihak dalam transaksi elektronik. Dengan sertifikat itu, segala informasi yang ada dalam aktivitas transaksi digital dapat dipertanggungjawabkan.

"Saya berharap seluruh bank, datanya bisa kita amankan. Sekecil apapun yang dapat menjadi ancaman yang merugikan masyarakat, kita akan menjaga," kata Kepala BSSN, Djoko Setiadi di Gedung BRI I, Jakarta, Jumat (20/4).

Dia berpendapat, seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perbankan mulai menggalakkan layanan digital untuk mempermudah nasabah. Namun di balik itu, terdapat tantangan yang dihadapi perbankan, mulai dari skimming hingga kebocoran data nasabah.

"Langkah ini (penerapan sertifikat elektronik) untuk mengatasi tantangan digital. Ketika menggunakan sertifikat digital, kita bisa melakukan pengamanan dokumen," paparnya.

Djoko menyampaikan, pemanfaatan sertifikat elektronik merupakan amanat UU nomor 11/2008 tentang Infirmasi dan Transaksi Elektronik (ITE), di mana penyelenggaran transaksi digital untuk kepentingan pelayanan publik wajib menggunakan sertifikat elektronik.

Pada hari ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengawali kerja sama antara perbankan dengan BSSN. Sebelumnya, sertifikat elektronik hanya diterapkan di lembaga pemerintahan. Djoko berharap, kerja sama antara BSSN dengan BRI menarik minat bank lain.

"Dengan adanya kerja sama BSSN dengan BRI, semoga bisa menjadi pemicu bank lain menggunakan sertifikat elektronik," ucap Djoko.