Anak Usaha Kimia Farma Akan Rights Issue, Bidik Dana Rp 1,1 Triliun

26 Agustus 2019 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT Phapros Tbk Foto: Dok. PT Phapros
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT Phapros Tbk Foto: Dok. PT Phapros
ADVERTISEMENT
Anak usaha PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Phapros Tbk, akan menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Adapun target dana yang diincar senilai Rp 1,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Rencana tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan perusahaan hari ini, Senin (26/8).
Direktur Utama Phapros, Barokah Sri Utami mengatakan, sekitar 50 persen dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk ekspansi bisnis. Sementara sisanya untuk modal kerja dan refinancing utang bank jatuh tempo.
Perusahaan farmasi tersebut akan menunjuk Danareksa Sekuritas sebagai lead underwriter dan dua sekuritas lain yang turut bergabung. Dia berharap pelaksanaan rights issue dapat selesai pada semester II ini.
"Setelah rights issue ini, kami ingin meningkatkan capital perusahaan dengan kondisi ekuitas cukup besar," katanya dalam keterangan resmi, Senin (26/8).
Selain menyetujui penambahan modal dengan HMETD, dalam RUPSLB itu juga menyetujui perubahan anggaran dasar dan perubahan susunan pengurus perseroan. RUPSLB mengangkat Verdi Budidarmo sebagai Komisaris Utama Phapros, menggantikan J Nanang Marjianto.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan Phapros, Heru Heru Marsoni mengatakan, refinancing akan dilakukan terhadap utang jangka pendek sekitar Rp 500 miliar, yang di antaranya akan jatuh tempo pada Oktober dan November 2019.
"Kami juga loan dari holding yang lebih murah," katanya.
Dalam rencana jangka panjang, Phapros akan menjalin kerja sama strategis dengan pihak luar negeri dalam pengembangan alat kesehatan berteknologi tinggi, seperti produk anti-aging yang merupakan kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Di sisi ekspor, Phapros juga berencana melebarkan sayapnya hingga ke Amerika Selatan dan Afrika.
Hingga semester I 2019, penjualan Phapros mencapai Rp 550 miliar. Angka ini tumbuh 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 400 miliar.
ADVERTISEMENT