Antam Catatkan Laba Rp 874,42 Miliar di 2018, Meroket 541 Persen

11 Maret 2019 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Antam (Aneka Tambang). Foto: Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Antam (Aneka Tambang). Foto: Flickr
ADVERTISEMENT
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 541 persen menjadi Rp 874,42 miliar di sepanjang 2018. Sementara capaian laba bersih Antam di sepanjang 2017 tercatat Rp 136,50 miliar.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan laba itu, disebabkan pertumbuhan atas kinerja produksi dan penjualan komoditas utama serta peningkatan efisiensi sehingga level biaya tunai operasi stabil.
Penjualan bersih Antam di 2018 tercatat sebesar Rp 25,24 triliun, naik 99 persen, dibandingkan 2017 senilai Rp 12,65 triliun.
Kinerja keuangan Antam juga ditunjukkan oleh pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) 2018 senilai Rp 3,33 triliun, tumbuh 51 persen dari EBITDA 2017 yaitu Rp 2,21 triliun.
Di tahun 2018 ini, produksi dan penjualan feronikel dan penjualan emas mengalami kenaikan tertinggi di bandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Emas Antam Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Komponen terbesar pendapatan diperoleh dari emas yang berkontribusi Rp 16,69 triliun atau 66 persen dari total penjualan bersih yaitu Rp 25,24 triliun.
ADVERTISEMENT
Volume produksi feronikel sebesar 24.868 ton nikel dalam feronikel (TNi), pada 2018, naik 14 persen dari capaian 2017 sebesar 21.762 TNi. Sementara, penjualan feronikel mencapai 24.135 TNi, tumbuh sebesar 10 persen dibandingkan 2017 sebesar 21.878 TNi.
Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel itu, sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomala yang kini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun. Penjualan feronikel pada 2018 ini merupakan kontributor kedua terbesar dari total penjualan bersih Antam, yaitu 18 persen senilai Rp 4,66 triliun.
Untuk komoditas emas, Antam mencatatkan capaian penjualan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Tahun 2018 ini, volume penjualan emas mencapai 27.894 kg (896.812 t.oz) atau naik signifikan sebesar 111 persen dibandingkan tahun 2017 yaitu 13.202 kg (424.454 t.oz).
ADVERTISEMENT
Kenaikan itu, seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk Logam Mulia Antam. Pendapatan Antam dari penjualan emas 2018 tercatat Rp 7,37 triliun. Berkenaan itu, volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung seberat 1.957 kg (62.919 t.oz) pada tahun 2018.
Upaya yang dilakukan Antam untuk meningkatkan penjualan emas yaitu melalui perluasan pasar. Pada 2018 ini misalnya, bertepatan dengan ulang tahun ke-50, Antam meluncurkan desain dan kemasan produk emas Antam-Logam Mulia yang dilengkapi teknologi CertiCard. Tujuannya, meningkatkan rasa aman masyarakat dalam berinvestasi emas batangan, karena memberikan fitur keamanan berlapis.
Tambang bauksit Antam di Tayan. Foto: Michael Agustinus/kumparan
Sementara untuk jangkauan produksi, Antam menyepakati kerja sama penjualan emas Antam di kantor pos. Buah kerja sama itu, Antam dapat dilayani di 205 kantor pos pemeriksa di Indonesia yang memiliki sertifikasi internasional London Bullion Market Association (LBMA) satu-satunya.
ADVERTISEMENT
Untuk komoditas bijih nikel, volume produksi 2018 sebesar 9,31 juta wet metric ton (wmt), naik 67 persen dibandingkan volume produksi 2017 sebesar 5,57 juta wmt.
Antam memproduksi bijih nikel untuk kebutuhan bahan baku pabrik feronikel, serta untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor. Pada 2018, volume penjualan bijih nikel diperoleh sebesar 6,33 juta wmt, atau naik sigifikan 116 persen dibandingkan volume penjualan 2017 sebesar 2,93 juta wmt.
Antam mencatatkan pendapatan penjualan dari bijih nikel di 2018 sebesar Rp 293 triliun atau tumbuh sebesar 114 persen dibandingkan nilai penjualan bijih nikel pada periode 2017 sebesar Rp1,36 triliun.
Di sisi lain, komoditas bauksit memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja operasional Antam. Capaian produksi bijih pada 2018 mencapai 1,10 juta wmt naik sebesar 70 persen dibandingkan capaian 2017 sebesar 648 ribu wmt.
Tambang bauksit Antam di Tayan. Foto: Michael Agustinus/kumparan
Sepanjang 2018, volume penjualan bijih bauksit mencapai 920 ribu wmt, naik 10 persen dibandingkan dengan penjualan bijih bauksit pada 2017. Pada 2018, Antam mencatatkan pendapatan dari bijih bauksit sebesar Rp 482 miliar, naik 21 persen dibandingkan nilai penjualan bijih bauksit pada 2017 sebesar Rp 398 miliar.
ADVERTISEMENT
Laba kotor Antam 2017 juga mengalami kenaikan sebesar 111 persen menjadi Rp 3,47 triliun dibandingkan tahun 2017. Seiring kenaikan nilai penjualan dan nilai beban pokok penjualan Antam 2018 senilai Rp 21,76 triliun. Dengan adanya peningkatan laba kotor, maka Antam dapat mencatat laba usaha sebesar Rp 1,85 triliun, naik 208 persen dibandingkan laba usaha 2017 senilai Rp 600 miliar.