AP II Siap Sambut Maskapai Asing: Kalau Bisa Masuk ke Rute Perintis

7 Juni 2019 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskapai Penerbangan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai Penerbangan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan siap jika pemerintah membuka akses terhadap maskapai asing untuk melayani rute domestik. Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, menyampaikan dukungannya terhadap rencana pemerintah ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, gagasan maskapai asing masuk dan buka rute dalam negeri ini tercetus lantaran harga tiket pesawat yang tak kunjung turun. Harga tiket pesawat yang tinggi ini diduga terjadi karena industri penerbangan didominasi oleh dua maskapai yakni Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group.
"Kami sangat mendukung upaya tersebut, sebagai operator bandara kami nyatakan kesiapan kalau misalnya maskapai asing ada yang masuk dan buka rute domestik," katanya saat dihubungi kumparan, Jumat (7/6).
Awaluddin juga meminta agar pemerintah memperhatikan berbagai syarat yang harus dipenuhi maskapai asing tadi. Seperti asas cabotage hingga rute penerbangan.
Dia berharap agar maskapai asing yang akan masuk juga membuka rute di wilayah-wilayah perintis. Tujuannya agar terjadi kesetaraan dalam penyelenggaraan usaha angkutan udara.
Maskapai Rusia Aeroflot Buka Penerbangan Langsung dari Indonesia ke Rusia. Foto: REUTERS/Maxim Shemetov
"Jadi enggak hanya maskapai-maskapai yang selama ini sudah eksis saja yang membuka rute ke wilayah-wilayah perintis, yang badan usaha penerbangan baru nanti juga dipertimbangkan untuk masuk ke sana (perintis) supaya equal in the same playing field," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya AP II, sebelumnya sejumlah pihak juga menyatakan dukungannya terhadap rencana maskapai asing ini. Salah satunya Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Ketua Umum Apindo, Haryadi Sukamdani, mengatakan industri penerbangan Tanah Air yang didominasi pemain, yakni Lion Air dan Garuda, dinilai membuat harga tiket sulit turun.
"Kami mendukung penuh inisiatif pemerintah memperkenankan pesawat regional atau pesawat penerbangan asing menambah rute domestiknya. Itu kami dukung penuh," kata Hariyadi saat ditemui di open house Gubernur BI, Jalan Patiunus, Jakarta, Rabu (5/6).
Hariyadi yang juga Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) itu mengakui, dampak dari mahalnya harga tiket pesawat tersebut berimbas pada menurunnya pelancong lokal. Sehingga okupansi hotel juga turut menurun.
ADVERTISEMENT